Netanyahu bahas Presiden Indonesia di PBB, Menlu tegaskan sikap RI

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyinggung isi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-80. Ia menyebut telah mencatat dengan baik pernyataan Prabowo yang disampaikan pada Selasa (23/9).

Netanyahu, yang mendapat giliran berpidato di urutan pertama pada hari terakhir sesi di Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB, yang digelar di New York Jumat (26/9), menegaskan bahwa dirinya, bersama sejumlah negara lain, memperhatikan dengan saksama ucapan penuh semangat dari Presiden Indonesia tersebut.

Lalu, apa sebenarnya yang disampaikan Benjamin Netanyahu, dan bagaimana respons Indonesia melalui pernyataan Menteri Luar Negeri? Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari sejumlah sumber, berikut penjelasannya.

Baca juga: PBB dorong kesepakatan damai Palestina-Israel untungkan kedua pihak

Netanyahu menanggapi pidato Prabowo di PBB ke-80

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-80. Ia menyebut telah mencatat pernyataan yang disampaikan Prabowo pada Selasa (23/9).

"Dan saya mencatat, dan saya yakin Anda semua juga mencatat, kata-kata penuh semangat yang disampaikan disini oleh Presiden Indonesia," ujar Netanyahu dalam pidatonya di PBB pada Jumat (26/9).

Sebelumnya, Prabowo dalam pidatonya menekankan pentingnya solusi dua negara. Menanggapi hal itu, Netanyahu menyebut Indonesia, dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, sebagai gambaran potensi arah masa depan.

"Ini (Indonesia) adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan merupakan pertanda apa yang bisa terjadi di masa depan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Netanyahu menyampaikan bahwa para pemimpin Arab dan Muslim yang berpikiran maju menyadari manfaat bekerja sama dengan Israel, termasuk akses terhadap berbagai teknologi mutakhir. "Banyak dari mereka yang hari ini memerangi Israel, akan lenyap besok. Para pembawa damai yang berani akan menggantikan mereka,” katanya.

Baca juga: Sejumlah Kepala Negara telepon Prabowo terkesan sikap Indonesia di PBB

Netanyahu menambahkan bahwa kolaborasi dengan Israel membuka peluang di banyak sektor, mulai dari kedokteran, sains, pertanian, air, pertahanan, hingga kecerdasan buatan. “Saya percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Timur Tengah akan terlihat sangat berbeda. Banyak dari mereka yang hari ini memerangi Israel, akan lenyap besok. Para pembawa damai yang berani akan menggantikan mereka,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Netanyahu juga menolak tuduhan bahwa Israel secara sengaja membuat rakyat Gaza kelaparan. Ia menegaskan, “Israel justru secara sengaja memberi makan rakyat Gaza.”

Dalam pernyataannya, Netanyahu menolak tuduhan bahwa Israel sengaja membuat rakyat Gaza kelaparan. Ia menegaskan bahwa Israel justru berupaya menyediakan kebutuhan pangan bagi warga Gaza.

Netanyahu mengklaim, sejak perang dimulai Israel telah menyalurkan lebih dari 2 juta ton bahan makanan ke Gaza setiap hari, yang setara dengan satu ton telur untuk setiap pria, wanita, dan anak-anak di wilayah tersebut, dengan takaran hampir 3.000 kalori per orang per hari.

"Jika ada warga Gaza yang tidak mendapat cukup makanan, itu karena Hamas yang mencurinya. Hamas mencuri, mengimpor, dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi," ujar Netanyahu.

Baca juga: Arab Saudi: Sikap acuh global soal perang Gaza ancam stabilitas dunia

Tanggapan Indonesia terkait Netanyahu menanggapi pidato Prabowo di PBB ke-80

Menteri Luar Negeri Sugiono memberikan tanggapan atas pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-80.

"Itu posisinya dia, saya jangan ditanya," ujar Menlu Sugiono kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat, seperti dikutip dari Antara.

Sugiono menekankan bahwa setiap visi mengenai Israel harus berangkat dari pengakuan terhadap kemerdekaan serta kedaulatan Palestina. “Jadi, visi apa pun itu harus dimulai dari situ. Kita tidak akan berbicara yang lain-lain selain pertama ya ada recognition terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina dan itu yang akan kita lakukan,” tegas Menlu Sugiono

Baca juga: Rusia peringatkan segala upaya agresi bakal hadapi konsekuensi serius

Baca juga: Gencatan senjata di Gaza gagal, Malaysia desak reformasi veto DK PBB

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |