Naskah Pecenongan memuat hikayat hingga cerita wayang

3 months ago 23
Dalam rangka penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan memanfaatkan naskah-naskah Nusantara, menyelamatkan naskah dari ancaman bahaya sehingga perlu didaftarkan pada perpustakaan nasional atau perpustakaan provinsi

Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menjelaskan Naskah Pecenongan memuat hikayat, cerita panji hingga wayang dan merupakan sebuah warisan tertulis yang merekam dinamika sosial, budaya, dan literasi masyarakat Betawi.

"Naskah Pecenongan merupakan sastra Betawi akhir abad ke-19 yang di dalamnya berisi tentang cerita petualangan, hikayat-hikayat, wayang misalnya Arjuna, syair-syair" kata dia dalam kegiatan diseminasi Naskah Ingatan Kolektif Nasional "Menuju 500 Tahun Jakarta: Warisan Naskah Pecenongan sebagai Cermin Literasi, Budaya, dan Identitas Kota Global" di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Pecenongan selain kuliner juga dikenal sebagai pusat literasi

Naskah Pecenongan, kata Nasruddin, ditulis memakai aksara Arab, dan bahasa Melayu, merupakan peninggalan tertulis masa lalu dalam bentuk naskah kuno manuskrip.

Ini menjadi salah satu warisan dokumenter DKI Jakarta yang diwariskan tokoh Muhammad Bakir dari abad ke 19 hingga 20 yang berisi dinamika budaya dan keilmuan di Batavia pada masa lalu.

Dia mengatakan mengacu kepada peraturan tentang perpustakaan yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 mewajibkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melestarikan naskah kuno, termasuk Naskah Pecenongan dengan mendaftarkannya ke Perpustakaan Nasional.

Baca juga: Naskah Pecenongan diusulkan jadi Ingatan Kolektif Nasional

"Dalam rangka penyimpanan, perawatan, pelestarian, dan memanfaatkan naskah-naskah Nusantara, menyelamatkan naskah dari ancaman bahaya sehingga perlu didaftarkan pada perpustakaan nasional atau perpustakaan provinsi," jelas Nasruddin.

Adapun saat ini, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan Naskah Pecenongan menjadi salah satu Ingatan Kolektif Nasional dari Jakarta dan bahkan warisan dokumenter dunia atau "Memory of the World" (MoW) UNESCO. Ini bertujuan agar menjadi pengingat sejarah untuk masyarakat, memperkuat jati diri dan keberlangsungan bangsa di masa depan serta melindungi dan melestarikan warisan dokumenter dengan aksesibilitas universal dan permanen.

Baca juga: Jakarta jadi lokus prioritas Program Ingatan Kolektif Nasional

"Semoga Naskah Pecenongan dapat ditetapkan sebagai ingatan kolektif nasional di tahun 2025, serta UNESCO Member of the World di masa yang akan datang," ujar Nasruddin.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |