Solo (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan perjalanan menggunakan Kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS) dari Stasiun Palur menuju Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah, Minggu, guna meninjau pelayanan kereta.
Dalam kunjungannya itu, Wapres Gibran juga ingin melihat progres revitalisasi di sembilan stasiun, termasuk Stasiun Solo Balapan.
“Saya kira progresnya sudah cukup baik ya. Ini ada 9 stasiun yang direvitalisasi. Semoga nanti progresnya berjalan dengan baik dan bisa meningkatkan layanan untuk pengguna kereta api,” kata Wapres Gibran saat memberikan keterangan di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah, Minggu.
Wapres berharap revitalisasi di sejumlah stasiun itu dapat meningkatkan layanan pengguna kereta api jarak jauh.
Berdasarkan pantauan, Wapres Gibran mengamati lalu lintas kedatangan dan keberangkatan kereta di Stasiun Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Saat berada di atas kereta, Wapres memantau para penumpang kereta dengan berdiri selama perjalanan kurang lebih 20 menit.
Setibanya di Stasiun Solo Balapan, Gibran kembali meninjau fasilitas pelayanan didampingi jajaran KAI Daop 6 Yogyakarta terkait pelayanan penumpang kereta.
Seperti diketahui, KAI Daop 6 Yogyakarta telah meresmikan Stasiun Palur sebagai stasiun pemberhentian KA BIAS bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI pada Minggu (17/8) lalu.
Menurut Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, dengan berhentinya KA BIAS di Stasiun Palur dapat membuka aksesibilitas yang lebih luas bagi masyarakat karena adanya integrasi antarmoda.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat khususnya di wilayah Solo Timur sehingga dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan perekonomian lokal,” kata Feni.
Baca juga: Soal gerbong perokok, Gibran sebut ruang laktasi bayi lebih prioritas
Baca juga: Gibran ingin pendidikan di Jawa-Kalimantan setara lewat Sekolah Rakyat
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.