Beijing (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Myanmar untuk China Tin Maung Swe mengatakan bahwa setelah Myanmar diguncang gempa bumi dahsyat, China langsung mengulurkan tangan untuk membantu Myanmar ketika negara itu menghadapi masa yang paling sulit.
Menurut dia, hal tersebut membuat rakyat Myanmar merasakan ikatan "Paukphaw" (persaudaraan) antara kedua negara.
Tin Maung Swe menuturkan bahwa Presiden China Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada pemimpin Myanmar Min Aung Hlaing terkait gempa dahsyat yang melanda negara tersebut, dan tim penyelamat China adalah tim pertama yang tiba di Myanmar untuk mendukung upaya bantuan bencana.
Min Aung Hlaing menyampaikan terima kasih atas dukungan China dan menekankan bahwa dukungan ini akan selalu diingat. Ia menuturkan Myanmar akan melakukan segala upaya untuk melindungi keselamatan warga negara, perusahaan, dan institusi China di Myanmar.
Tin Maung Swe menyampaikan pernyataan tersebut saat bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri China Sun Weidong pada Sabtu (29/3). Dalam pertemuan tersebut, Sun menyampaikan pesan belasungkawa dari Xi kepada Min Aung Hlaing terkait bencana gempa bumi tersebut.
Sun menuturkan rakyat China bersimpati atas banyaknya korban jiwa dan kerugian properti yang disebabkan oleh gempa bumi dahsyat di Myanmar. Dalam waktu 24 jam pascagempa bumi, pemerintah China telah mengirim tiga tim penyelamat ke Myanmar, serta mengumumkan pemberian bantuan kemanusiaan darurat.
Ia juga mengatakan bahwa di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, China berdiri teguh bersama rakyat Myanmar dan menginterpretasikan makna mendalam dari komunitas China-Myanmar dengan masa depan bersama melalui tindakan-tindakan konkret.
Sebanyak 1.644 orang tewas, 3.408 orang terluka, dan 139 orang lainnya masih hilang akibat gempa bermagnitudo 7,7 di Myanmar, menurut Tim Informasi Dewan Administrasi Negara Myanmar pada Sabtu (29/3) malam waktu setempat.
Gempa bermagnitudo 7,7 menghantam negara Asia Tenggara itu pada Jumat (28/3), dengan Mandalay, Bago, Magway, Negara Bagian Shan di timur laut, Sagaing, dan Nay Pyi Taw masuk dalam daftar daerah yang terdampak paling parah.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025