Jakarta (ANTARA) - Anak usaha PT Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,09 triliun sepanjang semester pertama 2025 atau naik 2,9 persen secara tahunan.
"Kinerja semester pertama 2025 mencerminkan kekuatan model bisnis kami yang recurring dan bersifat jangka panjang, serta efisiensi operasional," kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Hingga akhir Juni 2025, Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp4,59 triliun atau mencatat pertumbuhan sebesar 3,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan tenant organik, perluasan layanan fiberisasi, dan kontribusi dari segmen nontower.
Lebih lanjut, EBITDA mencapai Rp3,86 triliun dengan margin EBITDA yang meningkat, mencerminkan kinerja operasional yang efisien dan disiplin dalam pengelolaan biaya.
Theodorus menambahkan pencapaian ini merupakan hasil dari strategi perusahaan yang fokus pada penguatan portofolio infrastruktur dan percepatan transformasi digital.
Ia menambahkan Mitratel akan terus fokus pada pengembangan infrastruktur yang mendukung transformasi digital nasional, khususnya dengan memperkuat konektivitas berbasis fiber di seluruh wilayah Indonesia, dan mendorong penggunaan energi terbarukan di site menara.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap ekspansi yang dilakukan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan, tetapi juga membawa dampak sosial dan lingkungan yang positif," ujarnya.
Dari sisi keuangan dan pengelolaan risiko, Theodorus menjelaskan capaian keuangan pada paruh pertama tahun ini merupakan hasil dari kombinasi strategi ekspansi yang terukur dan tata kelola keuangan yang disiplin.
"Di semester pertama 2025, kami mencatat peningkatan profitabilitas yang selaras dengan pertumbuhan pendapatan. Kami berhasil menjaga struktur biaya yang sehat dan meningkatkan efisiensi operasional secara konsisten," kata dia.
Ia menilai kekuatan fundamental keuangan Mitratel ditopang oleh aset produktif yang tersebar di seluruh Indonesia, alokasi belanja modal yang prudent dan efektif didukung oleh arus kas yang lancar, dan pengelolaan utang yang efisien.
Lebih jauh, Theodorus menegaskan Mitratel tengah mengembangkan portofolio di ekosistem menara termasuk layanan digital tambahan seperti managed service, power-as-a-service, IoT, dan edge computing yang akan memperkuat kontribusi pendapatan non-menara.
"Kami percaya bahwa masa depan pertumbuhan tidak hanya berasal dari aset fisik, tetapi juga dari inovasi layanan digital yang relevan dengan kebutuhan pelanggan dan mitra strategis," kata Theodorus.
Baca juga: Mitratel-Telkom perluas layanan Indihome lewat infrastruktur fiber
Baca juga: Mitratel siap dukung keberlanjutan melalui menara ramah lingkungan
Baca juga: RUPST Mitratel setujui bagikan dividen Rp2,06 triliun
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.