Jakarta (ANTARA) - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID konsisten mengembangkan sektor industri pertambangan secara berkelanjutan dengan memperkuat program riset dan pengembangan atau research and development (R&D) bersama perguruan tinggi.
Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan mengatakan MIND ID memastikan cadangan mineral kritis dan strategis terus dikelola secara optimal dan mampu dikembangkan menjadi berbagai produk turunan bernilai tambah tinggi.
Oleh karena itu, MIND ID mendorong perguruan tinggi untuk memperkuat program riset dan pengembangan dalam menciptakan produk turunan yang mampu menjawab kebutuhan mineral dan logam untuk sektor manufaktur teknologi tinggi.
"Kita harus memperkuat R&D di kampus, dan MIND ID sangat mendukung agar perguruan tinggi memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung pengembangan riset pertambangan. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama berkontribusi lebih besar bagi negeri," ujar Dany dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Dany menyebut setiap mineral yang dimiliki Indonesia menyimpan potensi strategis untuk dikembangkan menjadi produk turunan bernilai tambah.
Potensi ini membuka peluang luas bagi perguruan tinggi untuk menjadikan riset dan pengembangan sebagai motor penggerak inovasi, sekaligus kontribusi nyata dalam mendorong kemandirian industri nasional dan memperkuat daya saing Indonesia di sektor teknologi tinggi.
Dany mencontohkan bijih pembawa timah yang dikelola PT Timah Tbk. masih mengandung logam tanah jarang (Rare Earth Element/REE) yang saat ini tengah dikembangkan lebih lanjut.
Rare earth element ini terdiri dari kurang lebih 15 unsur, dengan unsur dominan antara lain Cerium, Lantanum, Neodymium dan Praseodimium dapat menjadi bahan baku strategis yang sangat dibutuhkan seperti magnet permanen, baterai hybrid, elektronik, dan katalis.
Anggota Grup MIND ID PT Bukit Asam Tbk juga memiliki batu bara yang saat ini tengah diupayakan agar dapat dikonversi menjadi artificial graphite dan anodized sheet yang akan memberikan manfaat besar bagi pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Selanjutnya, Grup MIND ID juga memiliki selenium dari bijih tembaga, yakni unsur yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi bahan baku mikrokonduktor.
Dany menekankan, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan produk mineral ini.
"Pengembangan mineral-mineral ini adalah amanat dari Undang-Undang, dan kami berharap perguruan tinggi turut bersama kami menjalankan tugas mulia ini," imbuhnya.
Dany menekankan, perguruan tinggi dapat ikut mendukung pengembangan produk mineral ini. Dengan program R&D yang lebih kuat disertai dengan penggunaan teknologi, maka pengembangan mineral turunan dapat terwujud guna meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam mineral Indonesia.
"Pengembangan mineral-mineral ini adalah amanat dari undang-undang, dan kami berharap perguruan tinggi turut bersama kami menjalankan tugas mulia ini," kata Dany.
Baca juga: Hilirisasi kehutanan turut membuka lapangan kerja
Baca juga: KESDM wajibkan Adaro hingga KPC untuk garap hilirisasi batu bara
Baca juga: Peneliti INDEF: Hilirisasi tembaga dukung ketahanan energi nasional
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025