Jakarta (ANTARA) - Raksasa teknologi Meta berencana mengembangkan sistem operasi atau perangkat lunak untuk teknologi robotika dibandingkan mengembangkan robot humanoid seperti para pesaingnya.
Dilaporkan Engadget, Jumat (26/9), langkah ini bakal menjadi langkah selanjutnya dari Meta setelah sebelumnya berhasil mengembangkan kacamata Augmented Reality (AR) Project Orion yang tadinya terasa seperti angan-angan namun kini berhasil menjadi produk yang nyata.
Kabar rencana Meta mengembangkan sistem operasi untuk robot itu pertama kali dilaporkan oleh Alex Heath dari Sources lewat percakapannya bersama CTO Meta Andrew Bosworth.
Ia menyebutkan bahwa seperti yang dilakukan para perusahaan teknologi lainnya yaitu Apple, Google, dan Tesla, Meta juga tengah meneliti robotika namun fokusnya mengembangkan perangkat lunak yang dapat dilisensikan oleh perusahaan lain.
Baca juga: Meta rilis fitur Akun Remaja di Facebook dan Messenger secara global
Meta tidak berfokus pada kompetisi perangkat keras atau membuat robotnya tapi mengembangkan perangkat lunak bernama Metabot yang nantinya beroperasi layaknya Android milik Google untuk gawai-gawai pintar saat ini.
Bosworth mengungkapkan bahwa dalam pengembangan robot, "perangkat lunak adalah hambatannya". Maka harapannya gabungan kekuatan tim robotika Meta saat ini yang dipimpin oleh Marc Whitten dan Superintelligence Labds yang dipublikasikan secara luas dapat menghasilkan solusi.
Pekerjaan Metabot sendiri tampaknya telah dimulai dengan pengembangan "world model", model AI yang dapat membantu robot "melakukan simulasi perangkat lunak yang diperlukan untuk menggerakkan tangan yang cekatan".
Baca juga: Facebook pakai AI untuk temukan teman kencan, akhiri kelelahan "swipe"
Ke depannya sistem ini mungkin akan diperluas ke gerakan dan tugas yang lebih rumit di kemudian hari.
Pada Februari 2025 , Meta dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan robot yang dapat menangani pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan atau melipat cucian.
Mengingat semuanya terdengar masih sangat awal, kemungkinan besar hal itu masih jauh dari selesai.
Meta tidak sendirian dalam mengembangkan robot humanoid. Apple juga dikabarkan sedang mengembangkan robot rumahannya, dimulai dengan lengan yang terpasang di meja dan layar.
Sementara itu, Tesla secara rutin mendemonstrasikan versi robot Optimus-nya kepada publik, meskipun seringkali dalam skenario yang sangat terkontrol.
Meta belum mencapai tujuannya untuk menggantikan ponsel pintar dengan kacamata AR. Entah berhasil atau tidak, sepertinya robot akan menjadi hal yang akan menghabiskan banyak investasi mereka di masa mendatang.
Baca juga: Instagram capai tiga miliar pengguna bulanan
Baca juga: OpenAI hadirkan ChatGPT Go bagi pengguna layanannya di Indonesia
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.