DKI tata sungai agar bisa jadi ruang publik 

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menata kawasan sungai di ibu kota agar dapat bertransformasi fungsinya dari sekadar saluran air menjadi ruang publik yang mendukung wisata dan edukasi lingkungan bagi masyarakat.

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris mengatakan, penataan sungai merupakan salah satu prioritas Pemprov DKI Jakarta dalam upaya meningkatkan daya tarik kota dan kualitas lingkungan.

"Beberapa waktu lalu, Bapak Gubernur telah melakukan susur sungai sebagai bagian dari evaluasi lapangan," ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Salah satu fokus saat ini adalah penataan Banjir Kanal Barat (BKB) yang ditargetkan rampung pada akhir 2026.

Baca juga: Jakbar pasang kubus apung di Kali Mookevart untuk halau busa berbau

Upaya penataan sungai diharapkan dapat memperkuat kualitas hidup warga sekaligus mendukung pelestarian lingkungan perkotaan.

Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak bisa bergantung pada pemerintah semata, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat.

"Mari kita mulai dari hal kecil, seperti menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan. Sungai bersih adalah tanggung jawab bersama," katanya.

Adapun salah satu upaya memperkenalkan sungai sebagai ruang rekreasi dan edukasi yang menyenangkan bagi warga, yakni melalui "Festival Parade Perahu Cinta Lingkungan" (Cilung) 2025.

Baca juga: DKI siapkan jaring untuk tanggulangi busa di Pintu Air Wier 3

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa melalui festival ini, Pemprov DKI ingin menunjukkan bahwa sungai bisa menjadi bagian dari gaya hidup warga Jakarta yang positif dan berkelanjutan.

"Antusiasme masyarakat yang hadir hari ini membuktikan bahwa mereka ingin terlibat langsung dalam menjaga sungai," katanya.

Pemprov DKI Jakarta telah menjalankan berbagai langkah konkret untuk mengurangi pencemaran sungai, mulai dari pembersihan 13 sungai besar di Jakarta dan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik dan terpadu.

Selain itu Program Jakarta Sewerage System untuk mengelola limbah rumah tangga secara lebih efektif.

Namun, semua upaya ini tidak akan maksimal tanpa kesadaran dan partisipasi warga. Kami mengimbau masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah dan tidak membuang limbah rumah tangga maupun industri ke sungai," ujarnya.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |