Jakarta (ANTARA) - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan dukungan penuh pemerintah bagi produk kosmetik dan kecantikan lokal agar mampu menguasai pasar domestik hingga merambah pasar internasional.
“Kesempatan bagi usaha kecil dan menengah di sektor kecantikan luar biasa tinggi. Oleh karena itu, produk lokal perlu terus didorong agar skalanya semakin besar,” ujar Maman saat mengunjungi acara Jakarta X Beauty 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jumat, dikutip dari keterangan kementerian.
Ia menekankan produk kosmetik dan kecantikan Indonesia telah terbukti mampu menguasai pasar domestik. Dominasi itu terlihat dari keterlibatan sekitar 300 merek lokal dalam Jakarta X Beauty 2025.
Menurutnya, potensi besar ini harus diiringi upaya agresif membuka pasar global, dengan pemerintah khususnya Kementerian UMKM memberikan dukungan penuh agar merek lokal dapat bersaing dan menembus pasar internasional.
“Dominasi produk lokal kita luar biasa. Kita harus mulai buka pasar di luar, selain menguasai pasar domestik,” katanya.
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan peningkatan jumlah pengusaha kosmetik dalam Pengawasan Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi), dari 819 pengusaha pada 2021 menjadi 1.039 pada 2023, dengan 89,2 persen di antaranya merupakan usaha kecil dan menengah.
Pada 2024, jumlah unit usaha sektor kecantikan dan kosmetika meningkat menjadi lebih dari 1.500. Pertumbuhan jumlah pengusaha tersebut sejalan dengan naiknya nilai industri kosmetik nasional.
Data Kementerian Perindustrian mencatat pendapatan industri kosmetik meningkat 48 persen, dari sekitar Rp21,45 triliun pada 2021 menjadi sekitar Rp31,77 triliun pada 2024. Pertumbuhan ini diproyeksikan terus berlanjut hingga 2028 dengan rata-rata peningkatan 5,35 persen per tahun.
“Kalau kita perbesar skalanya, pengusaha kecil dan menengah dapat meningkatkan produktivitas produknya. Kementerian UMKM wajib mendukung,” kata Maman.
Maman menyebutkan dukungan pemerintah terhadap sektor beauty and wellness diwujudkan melalui berbagai program Kementerian UMKM, mulai dari fasilitasi investasi dan permodalan, penguatan kemitraan rantai pasok melalui holding UMKM, hingga perluasan akses pasar.
Ia berharap penguatan pengusaha di sektor kecantikan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan dampak sosial yang luas bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Airlangga sebut industri kosmetik RI tumbuh jadi motor ekonomi baru
Baca juga: Ini kiat membangun bisnis produk "skincare" sendiri tanpa pabrik
Baca juga: UI dan Martha Tilaar kembangkan industri kosmetik
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































