Menteri PPPA: Perempuan dan anak berperan ciptakan generasi emas

1 month ago 6

Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menegaskan perempuan dan anak memiliki peran yang penting dalam menciptakan generasi emas Indonesia di masa depan.

Berdasarkan survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional, satu dari empat perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan sedangkan survei nasional remaja dan anak didapatkan data bahwa satu dari dua anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan.

"Perempuan dan anak memiliki porsi tiga perempat populasi Indonesia memiliki peran dan potensi yang vital dalam membangun generasi emas Indonesia di masa mendatang. Maka dari itu penyelesaian persoalan perempuan dan anak harus melibatkan kolaborasi berbagai sektor dan lembaga," kata Arifah dalam Penandatanganan Kerja Sama Pemenuhan Perlindungan Anak dan Perempuan Jawa Timur di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa.

Dalam mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto tentang perlindungan perempuan dan anak tersebut, Arifah menjelaskan ada tiga program utama Kementerian PPPA yakni Program Ruang Bersama Indonesia sebagai program untuk membangun gerakan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan perempuan dan anak di Indonesia.

Selanjutnya terdapat program perluasan jangkauan Call Center 129 dengan penambahan lini pengaduan maupun bimbingan konseling bagi para korban kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Dan yang terakhir adalah penyediaan satu data perempuan dan anak di tingkat desa demi mendapatkan data dan gambaran akurat masyarakat demi memaksimalkan efektifitas pelaksanaan program terkait perempuan dan anak.

Baca juga: KPAI: Ada pengaduan 854 kasus anak dalam tiga tahun terakhir

Arifah pun memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yang dinilai dapat menyejahterakan dan melindungi perempuan dan anak di daerah setempat.

"Terbukti dari Indeks Perlindungan Anak dan Indeks Pembangungan Gender Jawa Timur yang jauh di atas rata-rata nasional. Hal ini membuktikan pemerintah peduli terhadap kesejahteraan perempuan dan anak-anak di Jawa Timur," kata Arifah.

Dalam kegiatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya pondasi keluarga dalam membangun lingkungan yang baik bagi perempuan dan anak.

"Dalam organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), ada yang namanya pondasi keluarga atau family foundation. Dari sana bisa disimpulkan bahwa PBB melihat institusi keluarga memiliki peran penting dalam perkembangan anak sekaligus memberi rasa aman bagi para anggota keluarga," kata Khofifah.

Menurutnya, ketahanan keluarga dapat terjadi jika ada kesepahaman antara suami dan istri dalam satu keluarga untuk saling menjaga keutuhan keluarga.

Ia menuturkan setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing seperti pihak yang diberi nafkah harus dapat mengerti dan percaya bahwa sang pemberi nafkah dalam keluarga sedang bekerja serta melaksanakan tugas untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan baik dan benar.

"Harus saling membangun pengertian dan kepercayaan bahwa pemberi nafkah sedang memenuhi kebutuhan keluarga dengan melakukan pekerjaan yang baik dan benar," kata Khofifah.

Baca juga: Menteri PPPA kawal penanganan kekerasan seksual Ponpes di Sumenep

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |