Menteri LH ingatkan dampak besar terhadap sumber daya air Indonesia

3 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyoroti bahwa Indonesia kini menghadapi potensi dampak dari tekanan terhadap sumber daya air yang berpengaruh terhadap ketahanan pangan dan penurunan kualitas hidup.

Dalam diskusi daring dipantau daring di Jakarta, Senin, Menteri LH Hanif mengatakan kondisi sumber daya air Indonesia patut menjadi perhatian serius kita semua. Data menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Air Nasional 2024 berada di angka 54,78 atau masih di bawah target nasional 55,5.

"Tantangan utama dalam menjamin akses air bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia melibatkan masalah lingkungan, sosial, teknis dan tata kelola yang belum terintegrasi dengan baik," jelasnya.

Padahal, kata Hanif, tekanan terhadap sumber daya air mengakibatkan terhambat mencapai ketahanan pangan dan energi, menurunnya kualitas kesehatan dan lingkungan hidup, akses air bersih dan meningkatkan bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Kementerian PU: Skema KPBU jadi alternatif pendanaan infrastruktur SDA

Tekanan terutama terjadi di wilayah padat penduduk dan menjadi pusat kegiatan ekonomi seperti yang terjadi di wilayah Pulau Jawa.

Tidak hanya itu, terjadi juga ketimpangan kualitas air. Dengan Pulau Jawa memiliki indeks pemanfaatan air adalah 0,27, diimbangi kebutuhan untuk air bagi pangan lebih dari 30.000 juta meter kubik per tahun.

Di sisi lain, wilayah Papua memiliki indeks pemanfaatan air 1,89 menunjukkan ketersediaan air yang lebih besar dengan pemanfaatan yang belum maksimal.

Baca juga: Produsen AMDK terapkan PJL dorong konservasi sumber daya air

Tidak hanya itu, dia juga menyoroti sungai-sungai penting seperti Citarum, Berantas, Musi dan Batang Hari mengalami penurunan kualitas dalam tiga tahun terakhir. Dengan data KLH memperlihatkan sekitar 60 persen sungai di Indonesia berada dalam kondisi tercemar, akibat limbah domestik dan industri hingga sampah plastik di badan air.

Hal itu ditambah dengan adanya ancaman perubahan iklim.

"Meski Indonesia tidak memiliki gletser tetapi kita tetap harus memperhatikan dampak perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia, yang juga dapat mengancam sumber daya air yang kita miliki di Indonesia," jelasnya.

Oleh karena itu dia mengajak seluruh pihak untuk ikut menjaga sumber daya air yang ada di Indonesia.

Baca juga: KLH minta kepada pemda segera rancang daya dukung dan tampung air

Baca juga: IIF dorong ketersediaan akses air bersih di Indonesia

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |