Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono siap melakukan diversifikasi pasar baru sebagai tujuan ekspor produk perikanan Indonesia.
"Kita di hulu, kalau di hulu bagaimana caranya supaya industri hulunya stabil, dan kemudian bisa ada pembukaan pasar baru, memperkuat pasar lokal," ujar Trenggono di Jakarta, Senin.
Dirinya juga memperkuat pasar ekspor perikanan ke Jepang dan China.
"Ya, memperkuat kita ke Jepang, ke China," katanya.
Dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI, Trenggono menyampaikan salah satu target kinerja utama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam Rencana Kerja Pemerintah pada tahun 2026 yakni nilai ekspor hasil perikanan sebesar 6,7 miliar dolar AS.
"Nilai ekspor hasil perikanan sebesar 6,7 miliar dolar AS," katanya.
Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan nilai ekspor perikanan Indonesia mencapai 4,81 miliar dolar AS dengan volume 1.150 ton selama periode Januari hingga Oktober 2024.
Angka tersebut naik 4,37 persen bila dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023 mencapai 6,41 miliar dolar AS dengan volume ekspor mencapai 986 ton.
Negara tujuan lima terbesar ekspor perikanan Indonesia yaitu Amerika Serikat mencapai 1,56 miliar dolar AS, China 0,99 miliar dolar AS, ASEAN 0,65 miliar dolar AS, Jepang 0,49 miliar dolar AS, dan Uni Eropa mencapai 0,35 miliar dolar AS.
Sementara dari sisi komoditas udang mendominasi ekspor perikanan Indonesia mencapai 1,36 miliar dolar AS; disusul tuna-tongkol-cakalang sebesar 0,86 miliar dolar AS; lalu cumi-sotong-gurita mencapai 0,68 miliar dolar AS; kemudian rajungan-kepiting 0,43 miliar dolar AS; dan rumput laut mencapai 0,29 miliar dolar AS.
Baca juga: KKP catat produksi perikanan triwulan I/2025 tumbuh 2 persen
Baca juga: KKP pastikan mutu perikanan ekspor Sultra penuhi standar global
Baca juga: Tuna dan produk perikanan catat transaksi Rp220 miliar di Barcelona
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
