Jakarta (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mendorong lahirnya generasi anak muda menjadi pengembang profesional sehingga mampu membuka lapangan kerja demi mendukung pertumbuhan sektor perumahan nasional.
"Saya ingin nanti mulai muncul pengembang-pengembang milenial yang bagus, anak-anak muda (pengembang) profesional, kalau boleh bisa dibimbing nanti," kata Menteri PKP dalam pertemuan dengan pengembang perumahan terkait pembahasan wacana perubahan tipe rumah subsidi di Indonesia serta peninjauan mock up rumah minimalis di kawasan perkotaan di Jakarta, Kamis.
Ara mengajak para pengembang senior untuk membimbing generasi muda agar belajar membangun usaha dengan benar, bergaul dengan orang yang tepat, dan menjauhi lingkungan yang bisa menjerumuskan mereka.
Ia menegaskan, pengembang adalah pengusaha, bukan politisi, sehingga harus fokus pada aturan, bisnis yang sehat, dan menjadikan pembangunan perumahan sebagai jalan membuka lapangan kerja yang luas.
Baca juga: Menko IPK: Hunian berkonsep TOD penting untuk dikembangkan
Ara juga mengusulkan jajarannya agar membuat program “Pengembang Mengajar” yang bisa dilakukan secara daring dan luring, agar pengalaman para senior dapat ditransfer kepada para calon pengembang muda secara langsung dan terstruktur.
"Kalau perlu buat kelas pengembang mengajar. Ngajarnya bisa di kelas bisa juga pakai zoom. Nanti kita buka, itu kalau boleh mulai bulan depan," ucapnya.
Ia mencontohkan kisah Angga, seorang mantan office boy yang kini menjadi pengembang sukses dan mampu membangun 2.000 rumah per tahun, sebagai inspirasi nyata bagi anak muda yang ingin meniti karier sebagai pengusaha properti.
Dengan keuntungan sekitar Rp20 juta per unit, Ara menyebut potensi usaha pengembang sangat besar dan harus dimanfaatkan dengan baik oleh anak muda.
Baca juga: PKP gandeng semua asosiasi pengembang percepat 3 juta rumah subsidi
"Satu rumah untungnya Rp25 juta sampai Rp30 juta. Anggaplah Rp20 juta. Kalau 2000 unit rumah dibangun kali aja Rp20 juta berapa itu untungnya? Rp40 miliar," katanya.
Lebih lanjut Ara menyebutkan, saat ini pemerintah sudah menyediakan anggaran untuk 350 ribu unit rumah.
Ia menjelaskan, pembiayaan rumah ini telah disiapkan oleh BP Tapera dan Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang keduanya dinilai sebagai lembaga profesional dan bersih yang bekerja dengan hati serta memberikan kemudahan akses bagi masyarakat.
Dalam waktu dekat, Ara akan melakukan kunjungan kerja selama delapan hari ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan mengajak pengembang lokal untuk ikut terlibat dalam dialog dan pengembangan proyek perumahan rakyat.
Baca juga: Kemenag & Kemen PKP jajaki manfaatkan wakaf untuk program 3 juta rumah
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025