Mentan tegaskan peran krusial 37 ribu PPL kawal swasembada pangan

1 week ago 13
Para PPL (penyuluh pertanian lapangan) yang saya cintai, di tangan Anda pangan Indonesia. Pangan bermasalah, negara bermasalah

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya peran 37 ribu penyuluh pertanian lapangan (PPL) di seluruh Indonesia untuk mengawal keberhasilan program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

"Para PPL (penyuluh pertanian lapangan) yang saya cintai, di tangan Anda pangan Indonesia. Pangan bermasalah, negara bermasalah," kata Mentan dalam Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian yang dilakukan secara daring di Jakarta, Sabtu.

Mentan menyebut Presiden menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Sehingga peran PPL termasuk dinas pertanian, Bulog, Badan Pangan Nasional, Pupuk Indonesia hingga TNI-Polri di seluruh wilayah juga dibutuhkan.

Ia juga mengatakan Kementan menyiapkan insentif berupa motor dinas hingga 10.000 unit bagi PPL yang berprestasi, dengan mekanisme pemeringkatan ketat agar benar-benar diberikan kepada tenaga yang berdedikasi.

Dia menyebutkan pada 2025, Kementan ditargetkan bisa memproduksi 32 juta ton setera beras. Namun, Mentan optomistis, pihaknya bisa melampaui target tersebut.

Mentan menegaskan bahwa pangan merupakan sektor vital, karena jika pangan bermasalah maka negara juga akan bermasalah, sehingga ketahanan pangan menjadi prioritas nasional yang tidak bisa ditawar.

Amran mengingatkan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan dan energi, bahkan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Jepang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan beras.

Ia mencontohkan harga beras di Malaysia yang kini mencapai Rp93.000 per kilogram, memperlihatkan betapa mahal dan pentingnya menjaga stabilitas pangan di tengah gejolak global yang tidak menentu.

"Bayangkan kalau terjadi di Indonesia, kalau pangan bermasalah, negara bermasalah. Kita pasti terjadi konflik sosial di antara kita. Pasti terjadi keributan, dan negara dalam keadaan bahaya," tegasnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberi sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional bersama 37 ribu Penyuluh Pertanian di Jakarta, Sabtu (26/4/2025). ANTARA/Harianto

Presiden, lanjut Mentan, telah menetapkan empat prioritas utama di sektor pangan, yaitu swasembada, pangan bergizi, pengembangan biofuel energi, serta hilirisasi.

Dalam kesempatan itu, Mentan menyampaikan ucapan terima kasih dari Presiden kepada penyuluh pertanian di seluruh Indonesia. Baginya hal itu adalah penghargaan tinggi yang tidak bisa dibeli dengan apapun, termasuk dengan motor atau bentuk hadiah lainnya.

Menurut Amran, pengakuan dari seorang Kepala Negara dan Panglima Tertinggi merupakan kehormatan besar bagi seluruh insan pertanian yang telah berjuang menjaga ketahanan pangan nasional.

Dengan kerja sama seluruh pihak, termasuk penyuluh pertanian, dinas daerah, dan instansi terkait, Mentan optimistis Indonesia bisa segera mewujudkan kemandirian pangan dan menjaga stabilitas nasional.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti menyampaikan pendayagunaan penyuluh pertanian dalam rangka percepatan swasembada pangan tertuang dalam Inpres Nomor 3 Tahun 2025.

Dimana Kementerian Pertanian perlu menyamakan komitmen dalam mewujudkan swasembada pangan dan mengikuti arah komando Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan.

“Peran penyuluh sangat vital dalam swasembada pangan sehingga perlu penguatan komitmen agar satu irama dan satu komando,” kata Idha.

Idha mengatakan koordinasi nasional penyuluh pertanian dihadiri oleh 5.000 orang secara langsung terdiri dari perwakilan penyuluh seluruh Indonesia dan peserta online sebanyak 32.000 yang bergabung di setiap Balai Penyuluh Pertanian (BPP).

Dia berharap melalui kegiatan itu, ke depan penyuluh didaerah fokus pada pengawalan percepatan luas tambah tanam (LTT), peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas padi, serta mendorong dan mengawal akselerasi program utama Kementan.

Baca juga: Mentan dampingi Presiden Prabowo tanam padi serentak di 14 provinsi

Baca juga: Mentan: Stok beras diprediksi 4 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |