Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku penjualan sapi hibah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, karena dianggap mencederai program bantuan pemerintah untuk petani dan peternak.
"Oh, harus ditindak, sampaikan harus ditindak," kata Mentan ditemui di sela Rapat Koordinasi Nasional bersama 5.000 Penyuluh Pertanian di Jakarta, Sabtu.
Menyan menyampaikan hal itu ketika dikonfirmasi mengenai adanya pemberitaan kasus seorang karyawan swasta berinisial TM (42), warga Dukuh Kasak, Desa Sroyo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, diduga melakukan tindak pidana korupsi bantuan hibah 20 ekor sapi dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian.
Sapi hibah itu diduga dijual oleh pelaku sebagai penerima hibah guna mendapatkan keuntungan pribadi. Dalam kasus itu, modus pemalsuan dokumen hibah dan merekayasa keberadaan kelompok ternak fiktif.
Setelah bantuan diterima, 11 ekor sapi diduga dijual, tujuh ekor disewakan dan dua ekor lainnya dilaporkan mati.
Baca juga: Mentan sebut siapkan petani muda untuk masa depan Indonesia
Menanggapi hal itu, Mentan menyatakan tindakan menjual sapi hibah merupakan pelanggaran serius yang harus ditindak tegas tanpa menunggu proses pengawasan, demi menjaga kepercayaan publik terhadap program pertanian nasional.
Menurut dia, kasus itu berada di wilayah kabupaten dan telah meminta direktur jenderal terkait untuk segera menghubungi Polres Karanganyar agar pelaku penyelewengan bisa langsung diamankan.
"Kan itu tingkat kabupaten kan? Iya, ditindaki. Nanti aku minta Dirjennya (Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda) telpon Polres," tutur Mentan.
Menurut Amran, sikap tegas perlu dilakukan agar memberi efek jera dan mencegah tindakan serupa terjadi di daerah lain yang juga menerima hibah peternakan dari pemerintah pusat.
"Polresnya tangkap titik. Tidak usah pengawasan, ditangkap dulu. Nanti diselesaikan karena kalau ada kasus begitu harus ditindaki," kata Mentan.
Baca juga: Mentan dampingi Presiden Prabowo tanam padi serentak di 14 provinsi
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025