Tolak kehadiran militer AS, serikat pekerja Panama akan mogok nasional

9 hours ago 5

San Salvador (ANTARA) - Serikat pekerja di Panama telah mengumumkan rencana untuk aksi mogok nasional mulai 29 April, guna memprotes reformasi jaminan sosial yang disetujui pemerintah dan penempatan pasukan AS di negara tersebut.

Pemimpin serikat pekerja Panama, sekretaris jenderal Serikat Pekerja Konstruksi dan Sejenisnya (SUNTRACS) Saul Mendez Rodriguez mengatakan pada Jumat (25/4) bahwa aksi protes yang direncanakan tersebut merupakan bagian dari inisiatif yang lebih luas untuk mempertahankan sistem jaminan sosial dan kedaulatan nasional.

Setelah pertemuan serikat pekerja, Rodriguez mengatakan bahwa pekerja, mahasiswa, masyarakat adat, dan sektor masyarakat lainnya di Panama berencana untuk memprotes kehadiran pasukan Amerika di tiga bekas pangkalan AS di Panama.

Pada Jumat, guru-guru Panama juga mengakhiri hari ketiga dari aksi protes mereka.

Awal bulan ini, selama kunjungan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth ke Panama, kedua negara telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tentang prioritas dan jalur bebas kapal perang Amerika melalui Terusan Panama.

NBC News melaporkan pada Maret bahwa Gedung Putih telah mengarahkan Pentagon untuk mengembangkan rencana untuk kemungkinan peningkatan kehadiran militer AS di Panama.

Rencana peningkatan kehadiran militer Negeri Paman Sam itu adalah sebagai bagian dari strategi Presiden AS Donald Trump untuk merebut kembali Terusan Panama.

Trump mengatakan dalam pidatonya di sidang gabungan Kongres pada tanggal 5 Maret bahwa pemerintahannya telah memulai upaya untuk mendapatkan kembali kendali AS atas Terusan Panama.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Time, Trump menyatakan tidak bercanda tentang klaim kedaulatan atas Greenland, Kanada, dan Terusan Panama.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Militer AS siapkan rencana tingkatkan jumlah pasukan di Panama

Baca juga: AS klaim kapal pemerintahnya kini gratis melintasi Terusan Panama

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |