Kemensos "tracing" ahli waris korban longsor di Gontor Jateng

9 hours ago 5
Pendistribusian bantuan Kemensos dilakukan melalui Gudang Dinsos Kabupaten Magelang

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) sedang melakukan pencarian tracing ahli waris korban longsor di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Sabtu, pencarian atau tracing terhadap ahli waris dan korban luka akibat peristiwa itu sedang dilakukan untuk pemberian santunan.

"Tim Kemensos melakukan asesmen, verifikasi dan tracing ahli waris dan korban terdampak untuk rencana pemberian santunan," kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf.

Ia mengatakan Dinas Sosial dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Magelang telah berkoordinasi untuk asesmen kebutuhan para korban.

Baca juga: BNPB: Korban tanah longsor di Balikpapan dalam pendampingan petugas

Selanjutnya, pendistribusian bantuan Kemensos dilakukan melalui Gudang Dinsos Kabupaten Magelang.

"Bantuan yang telah didistribusikan, yakni kasur 30 lembar, dan selimut 30 lembar," imbuh Mensos.

Tanah longsor terjadi di area belakang Gedung Aligarh Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam pada Jumat (25/4) sekitar pukul 10.30 WIB.

Kejadian bertepatan dengan waktu mandi para santri yang bersiap untuk melaksanakan salat Jumat. Saat itu merupakan jam padat antrean mandi di lokasi kejadian.

Baca juga: BNPB: Tana Toraja tanggap darurat bencana longsor

Tanpa diduga, tanah di bawah penampungan air yang terletak di belakang kamar mandi mengalami longsor.

Akibatnya, tembok penampungan air yang berada di atasnya ikut roboh dan pada saat bersamaan, santri yang sedang mengantre mandi dan mandi tertimpa tembok tersebut.

Kejadian itu segera diketahui oleh para ustadz dan pengurus pondok segera melaporkan kejadian kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan penyelamatan serta evakuasi para korban ke Rumah Sakit Merah Putih Magelang.

Akibat peristiwa itu, 29 santri menjadi korban. Empat di antaranya meninggal dunia, yakni Rayfhan Hafiz, Wildan Syifaul Haq, Bima Arya Sanjaya, dan Muhammad Fadhil Hanafi. Di samping itu, 25 orang lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Jalan alternatif di Tangerang amblas 30 meter akibat pergerakan tanah

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |