Hadiri Rakernas Jam'iyatul Washliyah, Mensos ajak perkuat layanan LKSA

8 hours ago 6
Kerja sama antara pemerintah dan ormas keagamaan menjadi kunci utama dalam menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf mengajak PP Jam'iyatul Washliyah untuk memperkuat perannya dalam pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau bisa disebut Panti Anak.

"Saya ingin mengajak Al Jam’iyatul Washliyah untuk terus memperkuat peran sosialnya di tengah masyarakat," ujar Mensos Saifullah dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Sabtu.

Mensos pun menyampaikan apresiasi dan rasa syukur dapat hadir di tengah-tengah keluarga besar Al Jam’iyatul Washliyah pada Rakernas dan Rampimnas organisasi tersebut.

Lantaran, organisasi Islam tersebut banyak berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa, khususnya di bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan kemanusiaan.

Sejak didirikan pada 1930, Al Jam’iyatul Washliyah dikenal berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengangkat derajat kaum dhuafa.

"Di tengah berbagai tantangan sosial yang dihadapi—seperti kemiskinan, ketimpangan, bencana alam, dan krisis sosial lainnya—kerja sama antara pemerintah dan ormas keagamaan menjadi kunci utama dalam menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan," imbuh Mensos.

Baca juga: Mensos kaji usulan Taman Siswa untuk Sekolah Rakyat

Kementerian Sosial juga membuka ruang seluas-luasnya bagi kolaborasi dan sinergi program, mulai dari penguatan panti sosial, pemberdayaan masyarakat, hingga penanganan korban bencana.

Jalinan kemitraan berbasis nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan persatuan dinilai bakal eksis diterapkan di Indonesia.

Salah satu implementasi kemitraan Kemensos dengan elemen masyarakat lainnya melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak atau LKSA.

Program ini menjadi ujung tombak dalam memberikan perlindungan dan pengasuhan alternatif bagi anak-anak yang tidak lagi dapat tinggal bersama orang tua mereka karena berbagai alasan, seperti kemiskinan, penelantaran, kekerasan, atau bencana.

"Kita menyadari bahwa tantangan yang dihadapi oleh LKSA saat ini sangat kompleks. Tidak hanya keterbatasan sarana dan prasarana, tetapi juga kebutuhan akan peningkatan kapasitas pengasuh, kualitas layanan yang memenuhi standar perlindungan anak, serta adaptasi terhadap perubahan sosial yang sangat dinamis," kata Mensos.

Baca juga: Dinsos DKI Jakarta percepat proses perwalian anak di panti sosial

Dari data saat ini, ada sebanyak 14.445 LKSA dengan jumlah 12.207 LKSA yang telah terakreditasi.

Adapun Kemensos saat ini telah membuat regulasi untuk memberikan sanksi kepada LKSA yang tidak mematuhi aturan akreditasi tersebut.

Mensos berharap Al Jam’iyatul Washliyah, dengan jejaring lembaga sosial yang tersebar di berbagai daerah, termasuk LKSA yang dikelolanya berperan strategis dalam membantu negara memastikan setiap anak mendapatkan hak atas pengasuhan yang layak, pendidikan, kesehatan, dan masa depan yang cerah.

Kemensos membuka ruang untuk program-program kemitraan seperti peningkatan kapasitas SDM LKSA, bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi, serta pembinaan kelembagaan agar pelayanan yang diberikan benar-benar berkualitas dan berkelanjutan.

"Kami juga mengajak Washliyah untuk bersama-sama membangun sistem perlindungan sosial yang berpihak pada anak, menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan, serta memastikan bahwa tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam arus pembangunan," kata Mensos.

Baca juga: Anggota DPR usul pembentukan badan khusus awasi panti asuhan

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |