Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengirim delegasi ke Yordania dan Brasil sebagai langkah awal pemerintah mempelajari produksi gandum untuk memperkuat komitmen pengembangan komoditas yang selama ini belum difokuskan di dalam negeri.
Dalam jumpa pers di sela Rapat Pembahasan Potensi dan Strategi Pengembangan Budidaya Komoditas Pertanian di Jakarta, Rabu, Mentan mengatakan, delegasi tersebut berangkat pada Selasa (27/5) malam.
"Gandum yang selama ini belum kita seriusi, kita akan serius. Tahun ini kami sudah kirim delegasi, tadi malam ke Yordania dan Brasil," kata Mentan.
Dia menyampaikan bahwa delegasi akan mempelajari kesesuaian agroclimate di negara tujuan, yang dinilai mirip dengan kondisi lingkungan pertanian di Indonesia sehingga bisa meningkatkan produksi gandum di dalam negeri.
Amran mengungkapkan, pihaknya juga telah menemui ahli pertanian dari Yordania dan Australia, guna menjajaki peluang kerja sama dalam riset pengembangan varietas gandum tropis yang adaptif.
Ia berharap dengan adanya delegasi yang dikirim tersebut produksi gandum nasional dapat meningkat secara signifikan, menyusul keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan produksi beras. Kendati demikian dia tidak menjelaskan lebih rinci siapa saja delegasi yang dikirim tersebut.
"Sekarang delegasi kami sudah berangkat tadi malam (Selasa, 27/5). Insya Allah, mudah-mudahan ke depan bisa menyusul seperti produksi beras kita," ucap Mentan.
Sebelumnya, Mentan menyatakan pemerintah Yordania siap mendukung Indonesia dalam pengembangan budi daya gandum melalui kerja sama strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
Mentan di Jakarta, Kamis (17/4) mengatakan pihaknya akan mencoba mengembangkan produksi gandum di Indonesia dengan bantuan para ahli dari Yordania.
“Ini sangat bagus dan kami (akan) undang khusus ahli-ahli dari sana (Yordania). Kemudian kita tukar informasi, tukar teknologi (untuk budi daya gandum)," kata Mentan.
Mentan menyampaikan hal itu saat menyampaikan hasil pertemuan bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Hasyimiyah Yordania.
Indonesia dan Yordania sebelumnya telah menjalin kerja sama yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania Khaled Al Henefat.
Penandatanganan yang dilaksanakan pada Senin (14/4) itu disaksikan langsung Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania.
Amran menyoroti keunggulan sistem pengelolaan air di Yordania yang mampu menciptakan produktivitas tinggi meski memiliki keterbatasan air, sehingga akan menjadi fokus utama kerja sama antarkedua negara.
"Ini terobosan baru untuk gandum. Ini kita akan mencoba, kami sudah mengecek kecocokan agroklimat di seluruh Indonesia. Kemudian mencari bibit unggul yang bisa kita kembangkan di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Mentan upayakan produksi gandum dan kedelai meningkat
Baca juga: Mentan sebut Yordania siap bersinergi dalam budi daya gandum di RI
Baca juga: Unand diminta riset terus untuk menemukan bibit unggul gandum
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025