Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf merespons positif inisiasi dari Panglima TNI yang siap merekrut kelompok penyandang disabilitas untuk menjadi tentara.
"Ya luar biasa, kami berterima kasih ya, kepada Panglima TNI yang juga membuka kesempatan kepada penyandang disabilitas," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Mensos menilai bahwa inisiasi tersebut adalah sebuah kemajuan yang patut diapresiasi karena semakin banyak instansi, khususnya dalam bidang kemiliteran menaruh kepedulian kepada para penyandang disabilitas, diketahui sebelumnya institusi Polri juga sudah melakukan hal serupa.
Penyerapan penyandang disabilitas sebagai tenaga kerja itu adalah amanah konstitusi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016.
Ia menjelaskan bahwa UU tersebut menegaskan instansi pemerintah mempunyai kuota 2 persen dari jumlah pegawainya untuk penyandang disabilitas, dan instansi swasta kuotanya sebanyak 1 persen dari jumlah seluruh pegawainya.
Dengan demikian, Yusuf berharap kebijakan dari Panglima TNI tersebut juga bisa diikuti oleh para pimpinan instansi lainnya sehingga penyandang disabilitas bisa memperoleh kesetaraan, kemandirian hidup yang lebih layak di masa depan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 jumlah penyandang disabilitas di Indonesia tercatat sebanyak 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5 persen dari total populasi penduduk.
"Oleh karena itu perlu dicontoh instansi lain supaya memberikan kesempatan kepada pada penyandang disabilitas," ujarnya.
Panglima TNI Jenderal Agus Subianto mengatakan pihaknya akan membentuk pokja untuk mengevaluasi kebutuhan sehingga bisa merekrut penyandang disabilitas. Dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI Jakarta, Jumat siang, Panglima mengungkapkan hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung tugas pokok dan agar masyarakat penyandang disabilitas memiliki kesempatan untuk mengabdi kepada negara lewat TNI.
Baca juga: Panglima TNI ungkap rencana rekrut disabilitas jadi tentara
Baca juga: Baznas berdayakan ekonomi disabilitas Yogya lewat ZCoffee Hening
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025