Iran-AS mulai putaran keempat pembicaraan nuklir tak langsung di Oman

18 hours ago 5

Teheran (ANTARA) - Iran dan Amerika Serikat (AS) memulai putaran keempat pembicaraan tak langsung yang dimediasi oleh Oman mengenai program nuklir Iran dan sanksi ekonomi AS terhadap Teheran.

Pertemuan itu berlangsung di ibu kota Oman, Muskat, pada Minggu (11/5), demikian dilaporkan kantor berita Iran, ISNA.

Putaran perundingan terbaru itu digelar sebulan setelah pertemuan perdana yang juga dilaksanakan di Oman pada pertengahan April, dan menandai dimulainya kembali dialog setelah jeda dua pekan -- sejauh ini menjadi masa rehat terpanjang dalam proses negosiasi nuklir tersebut.

Putaran pertama dan ketiga pembicaraan tak langsung antara AS dan Iran berlangsung di Muskat pada 12 dan 26 April, sementara putaran kedua digelar di Roma pada 19 April.

Proses tersebut diawali setelah Presiden AS Donald Trump berkirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada awal Maret, yang berisi tawaran kesepakatan baru terkait program nuklir Iran serta ancaman penggunaan kekuatan militer jika jalur diplomasi gagal.

Iran menolak negosiasi langsung, namun bersedia melakukan dialog tidak langsung.

Pada 2015, Iran menandatangani perjanjian nuklir dengan China, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, Jerman, serta Uni Eropa.

Dalam kesepakatan tersebut, Iran sepakat untuk membatasi program nuklirnya sebagai imbalan atas pelonggaran sanksi ekonomi.

Namun, Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian tersebut pada 2018 saat masa jabatan pertama Presiden Trump, dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Teheran, yang menyebabkan kesepakatan tersebut runtuh.

Sebagai respons, Iran menyatakan akan mengurangi komitmennya dan tidak lagi mematuhi pembatasan dalam riset nuklir maupun tingkat pengayaan uranium.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: AS upayakan putaran keempat pembicaraan nuklir dengan Iran pekan ini

Baca juga: Teheran: Tuduhan Prancis soal senjata nuklir Iran "absurd"

Baca juga: AS: Iran bisa lanjutkan program nuklir asal hentikan pengayaan uranium

Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |