Mensos: Peran pendamping penting untuk efisiensi program sosial

1 month ago 8

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa peran para pendamping sosial sangat penting untuk efisiensi program-program sosial di Kementerian Sosial (Kemensos).

"Penting juga kita melibatkan yang namanya pendamping, sebab pendamping ini kalau bekerja dengan baik akan efektif bagi program kita, utamanya untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kita juga bisa mengurangi biaya yang diperlukan kalau melaksanakan program dengan pendamping dan ini harus bisa terukur," ujar Gus Ipul saat ditemui ANTARA di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Kamis.

Ia mencontohkan, apabila suatu program disusun tanpa pendamping memerlukan anggaran Rp14 miliar, tetapi jika melibatkan pendamping, anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp8-10 miliar. Mensos juga menyoroti pentingnya peran mitra dalam program-program sosial.

Baca juga: Kemensos berdayakan pendamping sosial sukseskan Makan Bergizi Gratis

"Selain efisien, program kita itu menjadi lebih efektif, itu yang kita inginkan (jika ada pendamping sosial). Kemudian, juga penting mitra kerja Kementerian Sosial, misalnya Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM yang selama ini mengiringi program-program sekolah-sekolah luar biasa atau SLB yang dimiliki oleh pemerintah daerah maupun swasta," katanya.

Mensos juga menegaskan pentingnya kolaborasi agar program-program dari Kemensos dapat berjalan beriringan dengan pemerintah daerah maupun para mitra.

"NGO atau LSM adalah mitra penting dalam rangka memberikan pendidikan kepada para penyandang disabilitas, ada juga pendampingan-pendampingan untuk lansia, banyak sekali yang dilakukan oleh non-government. Jadi kita ingin sejalan, jika program pemerintah belum bisa menjangkau secara keseluruhan, bisa dibantu dengan program-program NGO, kemudian yang juga penting sinkronisasi dengan pemerintah daerah," tuturnya.

Baca juga: Menteri Sosial bakar semangat para pendamping Jawa Barat

Sebelumnya, pada acara Penerima Keluarga Harapan (PKH) Jateng Fest pada 23 Desember 2024, Mensos menegaskan bahwa penghapusan kemiskinan ekstrem adalah salah satu prioritas utama pemerintah.

“Kami tidak hanya bekerja untuk memastikan bantuan sosial tersalurkan dengan baik, tetapi juga mempersiapkan KPM agar dapat hidup mandiri dan keluar dari lingkaran kemiskinan ekstrem. Kegiatan seperti PKH Jateng Fest ini adalah salah satu cara kami memperlihatkan hasil nyata dari upaya pemberdayaan masyarakat,” kata Mensos.

Ia menyebutkan, data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan persentase penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 9,03 persen, menurun 0,33 persen poin terhadap Maret 2023 dan menurun 0,54 persen poin terhadap September 2022.

Baca juga: Mensos audiensi dengan ANTARA, bahas dampak positif bansos bagi rakyat

Berangkat dari data itu, Mensos menilai PKH bersama dengan inisiatif pemberdayaan lainnya seperti bantuan modal usaha, pelatihan keterampilan, dan dukungan layanan dasar dirancang untuk memutus mata rantai kemiskinan yang selama ini membelenggu masyarakat.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |