Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pemerintah sedang menaruh perhatian penuh pada prosesi penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan yang dipimpin Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, saat ditanya mengenai aksi demonstrasi yang berlangsung bersamaan di depan gedung MPR/DPR RI, Jakarta.
“Kita belum monitor demo. Kita lagi konsentrasi memberikan penghormatan kepada beliau-beliau yang betul-betul berjasa bagi bangsa,” ujarnya kepada wartawan Istana.
Dalam kesempatan itu, Prasetyo juga menyinggung beragam sosok penerima penghargaan yang dianggap memberikan inspirasi lintas generasi, mulai dari tokoh olahraga, seniman, hingga budayawan.
Baca juga: Prabowo beri penghargaan 141 tokoh, dari Puan hingga Gombloh
Dari total 141 daftar penerima tanda jasa dan tanda kehormatan itu, kata Prasetyo, terdapat sejumlah nama yang dikenal sebagai pemain sepak bola seperti Andi Ramang.
Andi Ramang adalah legenda sepak bola Indonesia yang pernah memperkuat tim nasional di era 1940–1950-an, dijuluki "Ramang si Macan Bola" karena ketajamannya sebagai penyerang.
Selain itu, juga ada Mardi Lestari, sebagai sprinter Indonesia spesialis nomor lari jarak pendek (100 meter). Mardi Lestari pernah membanggakan Indonesia di level internasional pada era 1980–1990-an, bahkan sempat menembus semifinal Olimpiade Seoul 1988 untuk nomor 100 meter putra.
Dari dunia seni, kata Prasetyo, ada nama Jaja Miharja, Herlina Christine Natalia Hakim, hingga Titi Puspa yang sepanjang hidupnya mendedikasikan diri untuk mencipta lagu, bernyanyi, sekaligus mendidik generasi muda.
Baca juga: Prabowo berterima kasih atas pengabdian penerima Tanda Kehormatan
Ia menilai momentum penganugerahan kali ini menjadi pengingat bahwa jasa dan dedikasi para tokoh bangsa, baik di bidang olahraga, seni, maupun perjuangan kebangsaan, patut diapresiasi sekaligus diwariskan kepada generasi berikutnya.
Sementara itu, ratusan mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Jakarta kembali menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senin. Berbeda dengan aksi sebelumnya yang sempat dibubarkan aparat karena ricuh, massa kali ini datang lebih terkoordinasi dengan mengenakan jas almamater serta menggunakan mobil komando.
Sebanyak 1.250 personel gabungan TNI, Polri, dan Pemda DKI dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi. Aparat kepolisian memastikan pengawalan dilakukan secara humanis, sekaligus mengatur arus lalu lintas secara situasional guna meminimalkan dampak terhadap aktivitas masyarakat di sekitar kawasan gedung parlemen.
Baca juga: Menko Yusril persilakan masyarakat sampaikan aspirasi saat demo di DPR
Baca juga: Massa kembali datangi Gedung DPR/MPR
Baca juga: DPR tetap gelar rapat meski situasi aksi demo di luar DPR "memanas"
Pewarta: Andi Firdaus, Fathur Rochman
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.