Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pemerintah memilih fokus pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang berkaitan dengan program prioritas presiden.
"Pemerintah memilih prioritas untuk pengembangan AI yang terkait dengan program prioritas presiden," kata Meutya dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta pada Senin.
Menurutnya, arah pengembangan AI Indonesia akan diprioritaskan untuk mendukung program pemerintah terutama yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
Baca juga: RI dorong pengembangan AI dengan pendekatan berpusat pada manusia
"Ada beberapa yang sedang kita lakukan pendampingan di Sragen, Klaten, dan Sukabumi yang terkait dengan perikanan dan smart farming," ujar Meutya.
Dia menambahkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan arah pengembangan AI juga akan dilakukan untuk bidang lain.
Selain itu, Kemkomdigi tengah meminta izin kepada Kementerian Sekretariat Negara untuk mengeluarkan Peta Jalan (Roadmap) AI sebagai panduan pengembangan ekosistem AI di Indonesia.
Baca juga: Indonesia siap pimpin ekonomi digital ASEAN lewat optimasi AI
Diketahui, dalam penyusunan Peta Jalan Nasional AI, Kemkomdigi turut melibatkan 39 kementerian/lembaga dan pihak-pihak terkait. Peta jalan ini akan menjadi pedoman resmi pembangunan ekosistem AI Indonesia yang inklusif dan bertanggung jawab.
“Saat ini, pemerintah juga sedang menyusun white paper peta jalan AI sebagai dokumen rujukan dalam membentuk ekosistem dan tata kelola AI yang etis, bertanggung jawab, dan efektif. Tim penyusunnya terdiri atas kementerian/lembaga terkait yakni sebanyak 39 instansi, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil,” kata Meutya dalam Asia Economic Summit di Jakarta pada Kamis (26/6).
Baca juga: Agar pekerja tak tergantikan AI, perhatikan dua hal ini
Lebih lanjut, Menkomdigi yakin bahwa kolaborasi aktif antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha adalah kunci utama untuk mewujudkan pengembangan AI yang merata dan bertanggung jawab. Kolaborasi inilah yang akan menjadikan potensi AI Indonesia sebagai manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh rakyat.
“Saya ingin menegaskan bahwa tata kelola AI harus menjadi dasar dari setiap langkah strategis bersama, demi membangun kepercayaan, memberdayakan, dan menciptakan peluang. AI adalah cerminan nilai dan posisi kemanusiaan, agar menjadi alat transformasi berkelanjutan, penggunaannya harus mengutamakan etika, transparansi, dan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat,” ujar Meutya.
Baca juga: Indonesia upayakan langkah kolaborasi pengembangan AI
Baca juga: Pemerintah perkuat kerja sama untuk dukung pengembangan AI
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.