Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan bahwa program Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) dapat membantu pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah sosial-ekonomi di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Pratikno pada acara Pembukaan Kongres Keluarga Maslahat NU, yang digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Jumat.
Baca juga: PBNU luncurkan aplikasi GKMNU, ada fitur konsultasi keluarga
"Pemerintah tidak mungkin bisa menyelesaikan semua masalah sosial ekonomi di masyarakat bawah, mulai dari masalah stunting, kemiskinan, perundungan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kemudian mencegah radikalisme, meneguhkan jati diri bangsa, dan lain-lain tanpa dukungan dari organisasi-organisasi sosial seperti PBNU ini," ujar dia.
Ia mengemukakan, pemerintah mengapresiasi program GKMNU yang sudah berjalan dua tahun dengan praktik di lapangan yang sudah sesuai dengan prioritas program-program pemerintah.
Menurutnya, pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan mesti terus berkolaborasi melakukan pekerjaan-pekerjaan pemberdayaan di level bawah, dan perlindungan yang mesti dilakukan di tingkat atas.
"Jadi inilah pekerjaan di dua level yang saya yakin harus kita lakukan bersama-sama, yakni pemberdayaan di level bawah dan pekerjaan-pekerjaan perlindungan di level yang lebih atas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan dukungan dari GKMNU dan PBNU," ucapnya.
Menurutnya, apabila anggota Nahdliyin yang mengisi hampir 50 persen anggota keluarga di seluruh Indonesia dapat berdaya, maka dapat ikut memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia.
"Pemerintah khususnya Kemenko PMK dan kementerian-kementerian di dalamnya, bahkan kementerian-kementerian lainnya sangat terbantu dengan adanya program GKMNU," tuturnya.
Baca juga: Gus Yahya: Gerakan Keluarga Maslahat pengabdian NU untuk masyarakat
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan harapannya agar GKMNU ini menjadi serum atau vaksin dari tren teknologi digital.
"Ada sisi lain yang kita harapkan dari gerakan ini. Kita berharap gerakan ini bisa menjadi serum atau vaksin dari tren atau pergaulan yang semakin secara intens di-penetrasi oleh teknologi digital," ujar dia.
Menurutnya, pergaulan melalui berbagai platform media sosial memiliki potensi dehumanisasi di dalamnya.
"Kita berharap dengan gerakan ini, maka pergaulan di masyarakat bisa kita jaga kehangatannya, kemanusiawiannya," kata Gus Yahya.
PBNU meluncurkan aplikasi GKMNU yang memuat beragam fitur layanan keluarga maslahat berbasis teknologi.
Ada enam dimensi yang menjadi program GKMNU antara lain Relasi Maslahat, Keluarga Sejahtera, Keluarga Sehat, Keluarga Terdidik, Keluarga Moderat, dan Keluarga Cinta Alam.
Fitur unggulan aplikasi tersebut yakni konsultasi keluarga dengan kecerdasan buatan (AI), yang merupakan solusi cerdas untuk masalah keluarga, kapan saja, dan di mana saja.
Baca juga: Pratikno nilai GKMNU mampu berdayakan keluarga hadapi beragam disrupsi
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025