Menilik dukungan kuat Xi Jinping terhadap kerja sama China-Malaysia

6 days ago 4

Beijing (ANTARA) - Di lereng bukit yang menghadap proyek Jalur Kereta Pesisir Timur (East Coast Rail Link/ECRL) di Negara Bagian Pahang, Malaysia timur, serangkaian aksara berbahasa Mandarin dan Melayu yang mencolok terlihat jelas pada lanskap tersebut, yang bertuliskan "Konsultasi ekstensif, kontribusi bersama, manfaat bersama-membangun masa depan yang lebih baik" (Extensive consultation, joint contribution, shared benefits-building a better future).

Frasa yang singkat dan jelas itu merupakan prinsip utama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI), yang saat ini menjadi kerangka kerja infrastruktur dan pembangunan global terkemuka serta membangun sejumlah kemitraan yang berkembang di semua benua.

Sebagai salah satu simpul vital di sepanjang Jalur Sutra Maritim kuno, Malaysia menjadi salah satu negara pertama yang berpartisipasi dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra. Berkat upaya bersama dan dorongan kuat dari Presiden China Xi Jinping, kolaborasi bilateral di dalam kerangka kerja BRI telah membuahkan banyak hasil.

Contoh yang paling menonjol adalah ECRL, jalur kereta sepanjang 665 kilometer (km) yang pembangunannya sedang digenjot secara maksimal. Sebagai contoh yang menunjukkan betapa pentingnya proyek unggulan ini bagi Xi, dia mengirim utusan khusus ke acara peluncurannya pada 2017. Dalam pertemuannya dengan Raja Malaysia Sultan Ibrahim Sultan Iskandar di Beijing pada September 2024, Xi kembali menyerukan upaya bersama untuk memastikan kesuksesan proyek tersebut.

Saat rampung, jalur kereta itu akan menjembatani wilayah pesisir timur Malaysia yang kurang berkembang dengan pusat ekonomi di wilayah pesisir barat, meningkatkan konektivitas serta mendorong pertumbuhan yang seimbang. Proyek itu juga berpotensi terhubung dengan jalur kereta China-Laos dan China-Thailand, yang merupakan bagian dari Koridor Perdagangan Darat-Laut Internasional Baru, sebuah rute perdagangan internasional yang sangat penting.

"Jika hal itu terwujud, ECRL akan dapat memanfaatkan seluruh jaringan kereta Thailand dan terhubung dengan Kunming di China barat daya via Laos, (sehingga) menciptakan arus barang dan penumpang tanpa hambatan yang lebih besar di kawasan tersebut," ujar Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook.

Selain proyek jalur kereta tersebut, kolaborasi China-Malaysia juga meluas di berbagai bidang. China tetap menjadi mitra dagang terbesar bagi Malaysia selama 16 tahun beruntun, dengan volumenya membukukan rekor tertinggi sepanjang sejarah yakni 212,04 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.773) pada 2024. Dalam beberapa tahun terakhir, buah-buahan tropis asal Malaysia seperti durian, manggis, dan nangka semakin populer di kalangan konsumen China.

Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Beijing pada 2024, Xi mendorong Malaysia agar menghadirkan lebih banyak produk berkualitas dan khas Malaysia ke pasar China serta menyerukan kerja sama yang lebih erat dalam bidang-bidang baru seperti ekonomi digital, kecerdasan buatan, dan energi baru.

"Hubungan ekonomi yang terus berkembang antara Malaysia dan China menunjukkan ketahanan dan keuntungan bersama dari hubungan bilateral kami. Perluasan investasi yang berkelanjutan di sektor-sektor bernilai tinggi seperti teknologi, energi hijau, dan manufaktur, akan semakin memperdalam kerja sama kami," tutur Samirul Ariff Othman, ekonom di Universiti Teknologi Petronas Malaysia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |