Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memastikan pemerintah mendukung penuh pengembangan program Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) yang memiliki potensi besar untuk menunjang ketahanan pangan nasional.
"Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura ini merupakan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)," kata Menhut dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan Indonesia saat ini memiliki 35 KHDTK, dengan TSTH2 merupakan salah satu yang paling baru.
"Dengan segala otoritas yang kami miliki di Kementerian Kehutanan, kami akan mendukung sepenuhnya pengembangan KHDTK TSTH2 ini," ujar dia menambahkan.
Menhut Raja Antoni melakukan kunjungan kerja ke TSTH2 di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, mendampingi Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut, Raja Antoni mengatakan TSTH2 sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan hingga pusat tanaman herbal.
"TSTH2 ini sangat sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto terkait food estate dan ketahanan pangan, di mana membutuhkan bibit dan tanaman yang berkualitas," kata Menhut.
Terlebih, ia menuturkan Indonesia memiliki lebih dari 30 ribu spesies tumbuhan, dengan 9.600 jenis di antaranya memiliki khasiat obat.
"Negara Indonesia memiliki lebih dari 30 ribu spesies tumbuhan, di mana 9.600 jenis di antaranya memiliki khasiat obat. Namun, baru sekitar 300 jenis yang benar-benar masuk dalam pengobatan modern," ujar Raja Antoni.
"Angka ini adalah potret betapa luasnya potensi yang belum tergarap melalui bioprospeksi," imbuhnya.
Untuk itu, Menhut Raja menyebut pengembangan TSTH2 ini membutuhkan kolaborasi dan dukungan peningkatan kapasitas masyarakat lokal.
"Peningkatan ini bisa dilakukan dengan kerja sama Kemenhut melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM)," kata dia.
Baca juga: Menhut pastikan Satgas Penetapan Hutan Adat percepat kepastian hukum
Baca juga: Wamenhut Rohmat Marzuki ungkap tantangan kehutanan RI saat ini
Baca juga: Menhut nilai perhutanan sosial jadi motor penggerak ekonomi hijau
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.