Jakarta (ANTARA) - Universitas Sunan Gresik (USG) menjalin kerja sama dengan International Academicians Science and Technology Innovation Center (IASTIC) China guna mendukung upaya jadi perguruan tinggi bertaraf internasional.
”Para dosen dan mahasiswa bisa belajar dari para pakar teknologi, sehingga kemampuan mereka akan semakin berkembang,” kata Rektor USG Abdul Muhith dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Melalui kerja sama itu, lanjutnya, para dosen dan mahasiswa USG juga bisa melakukan penelitian bersama dengan para pakar dari IASTIC China.
“Dengan kerja sama ini kami berharap USG go internasional dan semakin dikenal di kancah global,” katanya.
Baca juga: Mendiktisaintek harap USG jadi pusat keilmuan baru di Jawa Timur
Ia menerangkan kedua lembaga sepakat menjalin kerja sama dalam bidang akademik, penelitian, dan pengembangan teknologi, khususnya, dalam bidang pengembangan kendaraan listrik dan energi berkelanjutan, sistem tenaga baru dan transisi energi, penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI), teknologi pertanian dan perikanan, serta pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan pusat riset bersama.
Kerja sama tersebut meliputi pertukaran dosen, mahasiswa, dan peneliti, penelitian bersama dalam bidang energi, kendaraan listrik, dan AI.
Kerja sama juga diwujudkan dengan mengadakan seminar, lokakarya, konferensi, dan kuliah tamu, pembangunan kapasitas melalui pelatihan dan pengembangan laboratorium riset.
Dengan kerja sama itu pihaknya berharap USG memiliki keahlian di bidang mobil listrik dan berbagai teknologi terkini lainnya. Saat ini USG memiliki sejumlah program studi unggulan yang salah satunya Prodi Teknologi Rekayasa Perawatan Pesawat Udara (TRPPU).
Baca juga: DPR hingga Mendiktisaintek sambut 2.500 maba Universitas Sunan Gresik
Prodi tersebut hasil kerja sama USG dengan Politeknik Kirana yang didirikan Rusdi Kirana, pemilik maskapai penerbangan Lion Group.
Selain itu ia menyebutkan ada pula Prodi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (AI), Teknologi Hasil Perikanan, Agroteknologi, dan Sistem Informatika, dengan total ada 29 prodi yang terbagi dalam 5 fakultas.
Sementara itu Prof. Chan Ching Chuen dari IASTIC China menyambut baik kerja sama dengan USG. Dengan kerja sama itu, ia mengatakan lembaga pendidikan tinggi akan semakin maju.
Menurut dia, kemajuan itu bisa diraih melalui sains dan teknologi. Ia juga menekankan pentingnya pengembangan elektrifikasi seperti mobil listrik.
“Kita harus mengembangkan sains dan mengombinasikan antara sains dan engineering. Salah satunya pengembangan mobil listrik,” katanya.
Baca juga: Dirjen Dikti bagikan tips belajar pada era digital bagi mahasiswa
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.