Jembatan putus di Tojo Una-Una akibat banjir, delapan desa terisolir

3 hours ago 2
Akibat putusnya jembatan tersebut, delapan desa di Kecamatan Ulubongka kini terisolir dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat

Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan satu jembatan di Desa Bongka Koi, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una-Una, terputus akibat banjir yang dipicu hujan deras, sehingga mengisolasi delapan desa di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Sulawesi Tengah Akris Fattah Yunus dalam keterangan tertulis di Palu, Rabu, menyebutkan banjir terjadi pada Senin (6/10) sore setelah wilayah Kecamatan Ulubongka diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Ia mengatakan kondisi tersebut menyebabkan luapan air merusak jembatan utama yang menjadi penghubung antar desa.

Baca juga: BPBD Sulteng: Jalan Trans Sulawesi di Banggai putus akibat longsor

“Akibat putusnya jembatan tersebut, delapan desa di Kecamatan Ulubongka kini terisolir dan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” katanya.

Akris menyebut tidak ada korban jiwa maupun warga mengungsi dalam kejadian itu, namun aktivitas masyarakat terganggu karena akses utama transportasi terputus.

Baca juga: Hujan deras, dua desa di Donggala terendam banjir Selasa dini hari

BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, lanjutnya, berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Tojo Una-Una. Pihaknya telah mengerahkan petugas untuk melakukan asesmen di lokasi terdampak guna penanganan darurat.

Ia mengatakan kebutuhan mendesak saat ini meliputi perbaikan jembatan dan pembangunan jembatan darurat agar mobilitas masyarakat dapat segera pulih.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah lereng perbukitan, bantaran sungai, dan pesisir pantai, untuk meningkatkan kewaspadaan karena telah memasuki musim hujan.

Baca juga: Banjir terjang Desa Korolama Morowali Utara, ratusan warga terdampak

Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |