Mengenal teknik "sea wash", cuci denim dengan air laut

5 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Teknik mencuci celana jeans dengan air laut, atau yang dikenal dengan istilah sea wash, semakin menarik perhatian kalangan pencinta denim khususnya raw denim. Teknik ini bukan sekadar tren baru, melainkan praktik yang telah dibicarakan sejak pertengahan 2000-an dan kini bahkan secara resmi direkomendasikan oleh merek ternama A.P.C. di situs resminya.

Sea wash merupakan metode mencuci jeans menggunakan air laut dan pasir pantai guna menghasilkan efek fading (pemudaran warna) yang alami. Dengan memanfaatkan sifat abrasif pasir dan garam laut, teknik ini dipercaya mampu menciptakan tampilan denim yang lebih unik dan weathered, atau tampak terpakai alami karena paparan lingkungan.

Secara umum, teknik ini dilakukan dengan cara mengenakan jeans dan langsung masuk ke laut. Setelah jeans basah, pemakai kemudian menggosokkan pasir pantai ke permukaan kain, lalu membilas kembali jeans tersebut di air laut. Tahap akhir biasanya melibatkan bilasan dengan air tawar untuk menghilangkan sisa garam dan pasir.

Meski terdengar tidak lazim bagi masyarakat umum, ritual ini sudah menjadi bagian dari tradisi dalam komunitas raw denim global. Bahkan, forum daring seperti Superfuture mencatat diskusi terkait praktik ini sejak tahun 2006.

Beberapa pengamat denim, seperti yang dikutip dari media gaya hidup Heddels, menyatakan bahwa teknik ini bisa jadi lebih merupakan lelucon internal komunitas atau strategi pemasaran jenama denim mentah, mengingat anjuran untuk tidak mencuci jeans selama berbulan-bulan sebelum akhirnya “dimandikan” di laut terdengar tidak masuk akal bagi orang awam.

Pro dan kontra dalam dunia denim
Meskipun dapat menghasilkan efek fading yang dramatis, teknik sea wash bukan berarti tanpa risiko. Paparan pasir dan garam dapat mempercepat keausan pada serat kain, sehingga berpotensi memperpendek umur jeans. Beberapa merek denim seperti Self Edge justru merekomendasikan pencucian menggunakan mesin setiap 45 hingga 60 kali pakai demi menjaga ketahanan material.

Para ahli menyatakan bahwa mencuci jeans secara berkala dengan mesin dan deterjen ringan justru membantu menjaga kebersihan dan kesehatan serat kain. Proses pencucian mesin dianggap mampu menyingkirkan kotoran, minyak, dan partikel abrasif yang dapat merusak struktur denim dari dalam.

“Jika Anda hanya mencuci jeans setiap enam bulan sekali, pastikan pencucian tersebut benar-benar optimal. Gunakan air bersih dan pastikan tidak ada sisa kotoran atau pasir yang tertinggal dalam serat kain,” demikian salah satu saran dari kalangan pemerhati denim yang ditulis Heddels di situs resminya.

Pada akhirnya, memilih mencuci jeans dengan metode sea wash atau cara konvensional merupakan pilihan pribadi. Bagi sebagian orang, pengalaman berjalan di pantai mengenakan denim mentah dan mencatat tanggal pencucian pertama di bagian dalam kantong bisa menjadi ritual yang bermakna. Namun dari sisi fungsionalitas dan ketahanan pakaian, mencuci dengan mesin tetap menjadi metode paling dianjurkan.

Apa pun pilihan Anda, penting untuk menjaga kebersihan jeans sebelum diserahkan untuk perbaikan atau pemakaian dalam situasi sosial. “Anda bebas melakukan apa pun terhadap jeans Anda, namun pastikan tetap menghormati kenyamanan orang lain,” tulis Heddels.

Dengan segala keunikannya, teknik sea wash menjadi cerminan filosofi hidup dalam dunia raw denim: menerima perubahan, merayakan ketidaksempurnaan, dan menjadikan pakaian sebagai bagian dari perjalanan hidup pemakainya.

Baca juga: 10 cara rawat denim yang baik dan benar

Baca juga: Noda minyak di jeans susah hilang? Ini cara efektif mengatasinya

Baca juga: Album Asia: Pameran "jeans" terbesar di Dhaka Bangladesh

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |