Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan potensi Indonesia menjadi pemain kunci dalam rantai nilai global kepada Kamar Dagang Amerika Serikat (US Chamber of Commerce) saat forum diskusi di Washington D.C., AS.
“Saya menyampaikan bahwa Indonesia melihat potensi besar dalam mengembangkan diri menjadi pemain kunci dalam rantai nilai global yang berkelanjutan,” kata Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Jumat.
Bagi Indonesia, lanjut Menkeu, keterbukaan telah menjadi pondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, kerja sama global yang kuat dinilai menjadi kunci dalam upaya mengatasi tantangan zaman.
Saat ini, transformasi digital, ketahanan pangan, dan sumber daya manusia termasuk aspek kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama Indonesia.
Sri Mulyani pun mengatakan kolaborasi yang lebih erat antara Indonesia dan perusahaan-perusahaan AS di sektor ini memiliki potensi yang sangat besar.
“Kami percaya bahwa kemitraan yang kuat antara Indonesia dengan komunitas bisnis di Amerika Serikat akan memainkan peran krusial dalam membangun ekonomi global yang lebih resilien, adil, dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” ujar Sri Mulyani.
Bendahara negara menyebut forum diskusi bersama Kadin AS merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk menjalin sebuah kemitraan yang memberikan manfaat bagi kedua negara “win-win collaboration”, sebagaimana diprioritaskan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kami terbuka untuk bermitra dengan berbagai pihak, termasuk dari Amerika Serikat,” tutur Menkeu.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengutamakan kepentingan nasional sekaligus menjaga hubungan bilateral di tengah proses negosiasi tarif resiprokal dengan AS.
Airlangga menyatakan bahwa seluruh proposal dan pendekatan Indonesia dalam proses perundingan mengacu pada strategi untuk melindungi kepentingan nasional di berbagai sektor strategis.
“Tawaran Indonesia kepada Amerika Serikat untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, fair and square, sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan (manfaat) setidaknya pada lima manfaat,” kata Airlangga dalam Konferensi Pers Perkembangan Lanjutan Negosiasi Dagang Indonesia-Amerika Serikat secara daring di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Sri Mulyani ungkap hasil pertemuan dengan Menkeu AS
Baca juga: Sri Mulyani-BGS bahas tarif dagang dan kesehatan dengan Freeport
Baca juga: Soal AS kritik QRIS, Airlangga: RI sudah terbuka untuk semua operator
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025