Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy melihat Tsinghua Southeast Asia Center (TSEA) sebagai mitra strategis yang dapat mendukung program pelatihan dan pengembangan kapasitas perencana.
“TSEA (merupakan) mitra strategis yang dapat mendukung program pelatihan dan pengembangan kapasitas perencana, pertukaran akademik dan riset, serta pengembangan solusi inovatif berbasis teknologi yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs),” ujarnya sebagaimana dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.
Dalam rangka memperkuat kemitraan internasional guna mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Bappenas disebut membuka peluang kerja sama strategis dengan TSEA, khususnya di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM), inovasi, serta teknologi berkelanjutan.
Rachmat menegaskan, pentingnya peningkatan kualitas SDM Indonesia untuk meningkatkan Human Capital Index (HCI) menjadi 0,73 pada tahun.
Baca juga: RI dan Korea Selatan kerja sama dalam infrastruktur berkelanjutan
“Peningkatan kapasitas SDM kami dorong melalui pendidikan, pelatihan vokasi berbasis kebutuhan industri, peningkatan literasi digital, dan penguatan etos kerja,” kata dia.
Sejak tahun 2018, TSEA bersama United in Diversity (UID) disebut telah menginisiasi berbagai program seperti Smart Supply Chain Management (SSCM), Happy Digital X (HDX), serta lokakarya inovasi global dan konferensi interaksi komputer.
Kini, Bappenas tengah menjajaki integrasi SSCM dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memperkuat distribusi pangan dan rantai pasok ke daerah terpencil.
Kerja sama juga berpotensi diperluas ke bidang manajemen risiko pembangunan. Melalui laboratorium Reliability & Risk Management Laboratory milik Tsinghua University, Bappenas berharap dapat mengadopsi pendekatan berbasis data dalam perencanaan yang tahan risiko dan lintas sektor.
Sejak tahun 2024, pihaknya dinyatakan juga telah mengirimkan aparatur sipil negara (ASN) ke program International Master of Public Administration dengan konsentrasi Belt and Road Initiative (IMPA-BRI) di Tsinghua University, hasil kerja sama dengan Tanoto Foundation.
Program ini bertujuan membekali ASN dengan kompetensi kepemimpinan dan pemahaman mendalam tentang kebijakan publik dan transformasi pembangunan global.
Baca juga: Bappenas dan BPK kolaborasi susun VNR SDGs 2025
Melalui pertemuan ini, diharapkan kemitraan antara kedua belah pihak dikembangkan untuk mendorong inovasi, memperkuat kepemimpinan strategis, serta mempercepat transformasi layanan publik Indonesia ke arah yang lebih tangguh dan adaptif.
“Kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam membentuk pelayanan publik Indonesia yang lebih tangguh, inovatif, dan berorientasi ke masa depan. Kami ingin mencetak perencana yang lincah, adaptif, dan terhubung secara global, dengan bekal kompetensi digital dan kepemimpinan strategis,” ucap Menteri PPN.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025