Mengenal germanium: Unsur kimia penting dalam elektronik dan kesehatan

1 month ago 9

Jakarta (ANTARA) - Germanium adalah unsur kimia dengan simbol Ge dan nomor atom 32. Unsur ini termasuk dalam golongan metaloid, yang berarti memiliki sifat antara logam dan non-logam.

Ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman, Clemens Winkler, pada tahun 1886, germanium kini banyak digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari industri elektronik hingga kesehatan.

Salah satu keunggulan germanium adalah kemampuannya dalam menghantarkan listrik dengan efisiensi tinggi, sehingga menjadi bahan penting dalam pembuatan semikonduktor, serat optik, dan panel surya.

Selain itu, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa germanium memiliki potensi manfaat dalam bidang kesehatan, terutama dalam meningkatkan sistem imun dan membantu detoksifikasi tubuh. Untuk memahami lebih lanjut tentang germanium serta manfaatnya, simak ulasan lengkap berikut ini, mengutip berbagai sumber.

Baca juga: Suplemen yang tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan

Mengenal germanium dan sejarahnya

Germanium (Ge) merupakan unsur kimia dengan nomor atom 32 dan lambang Ge. Unsur ini termasuk dalam kelompok metaloid yang memiliki warna putih keperakan, bersifat keras, rapuh, serta memiliki kemiripan sifat dengan timah dan silikon.

Germanium memiliki peran penting dalam berbagai perangkat elektronik karena karakteristiknya yang unik dan bernilai tinggi. Unsur ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan asal Jerman, Clemens Winkler, pada tahun 1886. Ia menamakan germanium sesuai dengan negara asalnya, Jerman.

Meskipun telah ditemukan pada abad ke-19, sifat listrik germanium baru mulai dipahami sepenuhnya pada pertengahan tahun 1940-an. Pada tahun 1947, tiga ilmuwan dari Bell Labs di Amerika Serikat menemukan bahwa germanium dapat dimanfaatkan sebagai bahan semikonduktor, yang kemudian mendorong penggunaannya secara luas dalam industri elektronik.

Secara alami, germanium dapat ditemukan dalam jumlah kecil di beberapa jenis bijih dan material berbasis karbon. Unsur ini juga terkandung dalam mineral seperti argyrodite dan germanite.

Beberapa tumbuhan herbal, seperti ginseng, bawang putih, lidah buaya, dan comfrey, diketahui memiliki kandungan germanium dalam jumlah kecil. Dalam dunia medis, germanium terkadang digunakan sebagai bahan pengobatan untuk berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, hepatitis, dan glaukoma.

Namun, penggunaannya masih menuai kontroversi karena terdapat masalah keamanan yang serius. Selain itu, hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang kuat yang dapat mendukung efektivitas germanium dalam pengobatan berbagai penyakit tersebut.

Baca juga: Suplemen antioksidan bisa bantu lindungi kulit dari paparan sinar UV

Manfaat germanium untuk kesehatan

Germanium diketahui memiliki sifat antioksidan yang berperan dalam merangsang sistem kekebalan tubuh serta melindungi sel-sel sehat dari kerusakan. Selain itu, unsur ini juga diyakini mampu memperlancar aliran darah menuju otak dan membantu mengatasi berbagai kondisi kesehatan, seperti:

• Alergi
• Asma
• Radang sendi
• Osteoporosis
• HIV
• AIDS
• Kanker

Selain itu, meskipun terdapat risiko keamanan dalam penggunaannya, germanium juga dianggap bermanfaat dalam menangani beberapa gangguan pada jantung dan pembuluh darah,

termasuk tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang berlebih, serta penyakit jantung. Tidak hanya itu, unsur ini juga dikaitkan dengan perawatan gangguan penglihatan seperti glaukoma dan katarak, serta penyakit hati seperti hepatitis dan sirosis.

Namun, hingga kini, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikan efektivitas germanium dalam dunia medis.

Baca juga: 3 suplemen vitamin paling umum yang berbahaya bagi tubuh

Efek samping germanium

Setiap individu dapat mengalami efek samping germanium yang berbeda-beda, tergantung pada faktor seperti usia, dosis yang dikonsumsi, kondisi sistem kekebalan tubuh, serta keadaan kesehatan masing-masing.

Seperti halnya zat lain, germanium juga berpotensi menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Beberapa efek samping yang mungkin muncul meliputi:

• Kelelahan
• Anemia
• Hilangnya nafsu makan
• Penurunan berat badan
• Mual dan muntah
• Kelemahan otot
• Gangguan koordinasi Gerakan
• Gangguan saraf tepi
• Peningkatan kadar enzim hati

Melansir honestdocs, dalam kasus yang lebih serius, konsumsi germanium berisiko menyebabkan kerusakan jaringan ginjal. Jika digunakan dalam jangka panjang atau dosis berlebih, dampak paling fatal-nya bisa berujung pada gagal ginjal kronis hingga kematian.

Pada 23 April 2019, FDA di Amerika Serikat (setara dengan BPOM di Indonesia) telah memperbarui kebijakan pelarangan obat dan suplemen yang mengandung germanium.

Meski demikian, masih ada beberapa produk yang diperbolehkan beredar dengan kandungan germanium organik dalam kadar tertentu. Oleh sebab itu, sangat penting untuk selalu memeriksa komposisi produk sebelum mengonsumsinya. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar penggunaannya lebih aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Baca juga: Kimia Farma sediakan fasilitas produksi suplemen kepada Samsung Pharm

Baca juga: BPOM batalkan izin edar suplemen kesehatan WT yang lakukan overclaim

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |