Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyebutkan terdapat empat Sekolah Garuda baru yang akan mulai beroperasi pada Tahun Ajaran 2026/2027.
"Empat titik itu adalah di Kabupaten Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe Selatan dan (di) Kalimantan Utara," kata Menteri Brian dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Mendiktisaintek menyebutkan, selain empat lokasi Sekolah Garuda baru tersebut, terdapat pula delapan Sekolah Garuda baru yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya agar bisa segera digunakan.
Kedelapan lokasi lainnya, jelasnya, terdapat di Papua Barat, Bengkulu, Palangkaraya, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Aceh, dan Gorontalo.
Sehingga, hanya kurang dari separuh yang diperlukan untuk mewujudkan target pembangunan 20 Sekolah Garuda baru.
Baca juga: Prabowo bentuk Badan Industri Mineral, dipimpin Mendiktisaintek
"Sudah ada 12 atau 13 ditambah Nabire, itu maka kita akan butuh tujuh lagi untuk sekolah unggulan Garuda yang kita buat dari nol," ujar Brian.
Menteri menyebutkan terdapat pula Sekolah Garuda transformasi yang berbasis dari sekolah unggulan yang sudah ada, dan kemudian dilengkapi dengan standar dan parameter yang telah disiapkan untuk menyiapkan para lulusan agar dapat berkuliah di perguruan tinggi terkemuka di dunia.
"Kami berharap terjadi pemerataan dari sisi wilayah juga. Jadi (Sekolah Garuda ada di) seluruh wilayah, dan itu Bapak Presiden meminta tambahannya 80 yang transformasi," lanjutnya.
Brian memastikan Sekolah Garuda transformasi tidak membebani APBN secara pendanaan, sebab yang dilakukan pemerintah hanya ekstra proses pembinaan siswa agar para lulusan dapat berkuliah di perguruan tinggi terkemuka di dunia.
"Tentu ini kita akan berkoordinasi dengan Kementerian Dikdasmen, karena memang sebenarnya kan pengelolaan SMA itu ada di bawah Dikdasmen. Jadi kita sebenarnya hanya menambahkan, men-top up bagian pengayaan, sehingga mereka siswa-siswi dari sini itu siap untuk bisa sekolah lanjut di kampus-kampus top dunia," tutur Brian Yuliarto.
Baca juga: Mendiktisaintek minta LLDikti perbaiki layanan untuk kampus di daerah
Baca juga: Mendiktisaintek soroti urgensi perubahan paradigma akreditasi kampus
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.