Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memastikan revitalisasi satuan pendidikan kategori sekolah reguler siap mendukung implementasi pendidikan inklusif melalui penyediaan aksesibilitas bagi murid disabilitas.
Ia mengatakan program revitalisasi satuan pendidikan pada tahun ini semaksimal mungkin akan mengakomodasi kebutuhan aksesibilitas bagi para murid disabilitas, termasuk mereka yang bersekolah di sekolah reguler.
“Di program revitalisasi tahun 2025 yang merupakan kebijakan Bapak Presiden Prabowo semaksimal mungkin diberikan akses yang memudahkan mereka yang berkebutuhan khusus untuk dapat berada di sekolah reguler yang aman,” kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti di Jakarta pada Jumat.
Baca juga: Mendikdasmen: Jalur afirmasi SPMB perkuat pendidikan inklusif
Ia menyebutkan salah satu bentuk akomodasi bagi murid disabilitas itu ialah pihaknya memastikan satu bilik dari semua toilet baru yang dibangun melalui program tersebut akan diperuntukkan bagi murid disabilitas.
“Semua toilet baru yang dibangun, kalau ada tiga bilik dalam toilet itu, satu bilik adalah untuk mereka yang berkebutuhan khusus dan ini sudah kami mulai pada tahun 2025,” imbuh Mendikdasmen.
Baca juga: Mendikdasmen paparkan tantangan penuhi pendidikan khusus bagi ABK
Di samping itu ia juga mengatakan pihaknya tengah menyiapkan pelatihan bagi guru pendamping yang nantinya bertugas untuk mendampingi murid disabilitas di sekolah reguler/inklusi maupun Sekolah Luar Biasa (SLB).
Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan pelatihan itu menjadi salah satu solusi pihaknya guna memenuhi kebutuhan guru pendamping untuk murid-murid disabilitas.
“Ini merupakan crash programme yang kami harapkan menjadi solusi bagi kekurangan pendamping untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Dan guru-guru yang mendampingi itu nanti penugasannya kami hitung sebagai bagian dari pemenuhan tugas mereka, yaitu 24 jam dalam satu minggu,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Baca juga: Kemendikdasmen: Revitalisasi SLB beri aksesibilitas pembelajaran ABK
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































