Menaker ajak generasi muda siapkan kompetensi masa depan

3 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengajak generasi muda khususnya generasi Z untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan guna menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan yang penuh ketidakpastian.

Menaker dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan terdapat tiga faktor global yang akan menggeser lanskap dunia kerja, yakni akal imitasi dan disrupsi digitalisasi (AI & digitalisation disruption), transisi energi hijau dan keberlanjutan (green transition and sustainability), serta demografi dan pergeseran ekonomi (demographic & care economy shift).

“Dari perubahan lanskap tersebut, diperkirakan 170 juta pekerjaan baru akan tercipta pada tahun 2030. Namun, di sisi lain 92 juta pekerjaan akan hilang atau tergantikan, serta 59 persen angkatan kerja perlu melakukan reskilling dan upskilling,” ujar Menaker.

Lebih lanjut, Yassierli menjelaskan bahwa transformasi global itu juga akan melahirkan berbagai jenis pekerjaan baru di sejumlah sektor.

Baca juga: Investasi di Sektor Manufaktur Paling Banyak Serap Tenaga Kerja

Pada ekonomi kreatif, misalnya, muncul profesi seperti content creator, live seller, affiliate marketing, dan digital marketing specialist.

Lebih jauh, pada ekonomi digital berbasis AI, dibutuhkan tenaga kerja sebagai AI specialist, prompt engineer, cybersecurity analyst, data scientist/big data specialist, hingga IoT specialist.

Di sektor advanced manufacturing, Menaker mengatakan pekerjaan yang berkembang antara lain battery module/pack assembly technician, industrial IoT (IoT) technician, smart factory maintenance technician, hingga additive manufacturing operator.

Sementara itu, green, circular, and sustainable economy (ekonomi hijau, sirkular dan berkelanjutan) membuka peluang karier sebagai renewable energy engineer, EV specialist (charging & maintenance), circular designer, sustainability analyst/ESG compliance officer, hingga solar/wind technician.

Baca juga: Survey: kalangan dewasa Inggris khawatir AI rebut pekerjaan mereka

Adapun sektor care and centered economy juga diproyeksikan tumbuh pesat dengan kebutuhan profesi seperti tenaga telehealth, personal care, konselor, wellness coach, hingga mentor atau coach.

Yassierli pun menegaskan bahwa Kemnaker memiliki modalitas pelatihan vokasi untuk menghadapi perubahan tersebut. Modalitas ini meliputi standar kompetensi, kelembagaan berupa Balai Latihan Kerja (BLK), serta Sumber Daya Manusia (SDM) berupa instruktur, asesor, dan mentor.

“Ini adalah modalitas yang kami miliki, dan saat ini kementerian berupaya agar modalitas ini dapat dioptimalkan oleh generasi muda, khususnya generasi Z dan milenial,” ujarnya.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |