Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut Indonesia akan menjadi rumah masa depan untuk kerukunan global mengingat cara bangsa Indonesia merawat kerukunan sebagai ekspresi iman.
Dalam acara Dialog Kerukunan Lintas Umat Beragama di Kantor Kemenag, Jakarta, Sabtu, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan banyak delegasi dari luar negeri yang terpukau tidak hanya dengan adat dan keramahan tapi juga terhadap cara bangsa Indonesia merawat kerukunan sebagai ekspresi iman dan nilai hidup bersama.
"Izinkan saya menyampaikan dengan yakin Indonesia adalah rumah masa depan bagi kerukunan global. Rumah yang dibangun bukan dengan bata dan semen tetapi dengan kepercayaan, penghargaan, dan pengakuan atas martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan," katanya.
Dia menyoroti bahwa masa depan umat manusia tidak dapat dibangun dengan kompetisi yang berakhir dengan pembinasaan atau supremasi yang memecah belah.
Baca juga: Menag ingatkan soal ekoteologi untuk cegah bencana alam
Masa depan hanya dapat terwujud jika ditenun di atas fondasi kerukunan yang otentik, termasuk kerukunan antara umat beragama dan di dalam internal komunitas agama tersebut bersama dengan pemerintah.
"Yang semuanya saling menyatu dan dalam satu panggilan luhur, ukhuwah insaniyah, persaudaraan kemanusiaan," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kemenag RI juga menandatangani nota kesepahaman dengan WML untuk berbagai tujuan termasuk untuk penguatan uman Islam di antara kedua negara dan dialog antar umat beragama.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan selain Menag Nasaruddin Umar, hadir pula Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (World Muslim League/WML) Syekh Dr Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa.
Baca juga: Wartawan ANTARA raih penghargaan Humas Kemenag Award 2025
Menag menyampaikan bahwa Sekjen WML Syekh Dr Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa memberikan pujian kepada Indonesia, menyebut Indonesia sebagai negara yang dapat memberikan contoh soal kerukunan.
"Beliau memuji Indonesia sebagai negeri yang sangat bisa dijadikan semacam contoh untuk kerukunan. Meskipun berbhinneka tetapi tunggal ika," katanya.
Baca juga: Menag: Indonesia tumbuh kuat karena kerukunan umat terjaga
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































