Menag RI: Jangan melampaui batas menyampaikan pendapat

2 weeks ago 13

Makassar (ANTARA) - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengingatkan agar tidak melampaui batas dalam menyampaikan pendapat yang dinilai akan memberikan dampak dari apa yang telah disampaikan.

"Kita mengimbau supaya dalam rangka menyampaikan pendapat kita tidak melampaui batas," ujar Nasaruddin Umar usai menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kebakaran aksi demonstrasi di Makassar, Minggu.

Baca juga: Menag RI kunjungi rumah duka korban demonstrasi di Makassar

Dia hadir mewakili Pemerintah Pusat dan diutus oleh pihak Istana Kepresidenan untuk mengunjungi langsung rumah duka, salah satunya korban almarhum Muh Akbar, yang merupakan salah satu staf DPRD Kota Makassar.

Menurutnya, menyampaikan pendapat memiliki relnya sendiri yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Sungguh enak menjadi bangsa yang menghargai peraturan dan perundang-undangannya. Mari kita mengendalikan diri, apalagi melakukan hal-hal yang mungkin akan mengakibatkan sesuatu di luar dugaan," ujarnya.

Kendati demikian, Nasaruddin Umar tetap mengajak umat agar memberikan bimbingan demokrasi dengan memberikan hak orang untuk melakukan kritikan-kritikan, termasuk demonstrasi yang dinilai hak dalam masyarakat demokrasi. Hanya saja, tidak boleh melampaui batas.

"Saya juga mengimbau masyarakat Sulawesi Selatan, mari kita memelihara bangsa kita, daerah kita sendiri, dan saya kira sudah cukup apa yang terjadi kemarin, jangan kita menambah lagi kesengsaraan masyarakat kita. Mari kita berdoa, ya Allah cukupkan cobaan-cobaan," ucapnya.

Baca juga: Manajemen Grab kunjungi mitra korban demonstrasi di Makassar

Baca juga: BPBD Makassar: Korban jiwa insiden demonstrasi empat orang

Peristiwa demonstrasi yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan kerugian negara atas protes rakyat, dinilai Nasaruddin sebagai cobaan yang harus diambil pelajaran dan hikmah dalam berbangsa dan bernegara.

"Mudah-mudahan Allah memberikan rahmat, sehingga menuntun bangsa ini menjadi lebih dewasa dengan adanya peristiwa ini. Mudah-mudahan ini peristiwa yang terakhir terjadi di bangsa kita," ujarnya.

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |