Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta pihak travel atau biro perjalanan umrah untuk bertanggung jawab terhadap jamaahnya ketika sedang melaksanakan ibadah baik di Makkah maupun Madinah.
"Travel-nya kita mohon bertanggung jawab. Kalau tidak mau bertanggung jawab, ya, jangan memberangkatkan," ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat.
Pada akhir hingga awal tahun, jamaah dari berbagai belahan dunia melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci, sehingga situasi membludak.
Baca juga: Komisi VIII DPR minta travel umrah jangan goda jamaah calon haji
Tingginya jamaah yang melaksanakan umrah ini karena memperhitungkan cuaca yang sedang dalam musim dingin. Berbeda apabila dilaksanakan pada pertengahan tahun, selain ditutup untuk pelaksanaan haji, juga kondisi cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
Membludaknya jamaah umrah di Tanah Suci membuat kapasitas hotel-hotel di kedua tempat suci tak bisa menampung jamaah. Bahkan, ada laporan jamaah umrah yang tidak mendapatkan fasilitas layak.
Menurut Nasaruddin, setiap travel yang memberangkatkan jamaah di Indonesia harus menjamin kenyamanan jamaah. Jika sampai menelantarkan jamaah, maka harus siap berhadapan dengan hukum.
Baca juga: Korban penipuan umrah PT HMS terus bertambah jadi 151 orang
"Ya harus bersiap-siap berhadapan dengan hukum," kata Nasaruddin.
Dalam laporan New Straits Times, banyak peserta umrah yang berziarah ke Madinah yang tidak mendapatkan tempat yang layak. Bahkan, beberapa jamaah merasa "ditipu" oleh agen umrah yang gagal memenuhi janjinya.
Baca juga: Pemerintah imbau jamaah umrah Indonesia taati aturan di Masjid Nabawi
Sejumlah peserta umrah terkejut saat mendapati diri mereka ditempatkan di wisma tamu kumuh yang disewa bersama dengan pekerja asing, mengalami kondisi buruk yang jauh dari harapan mereka.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025