Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak masyarakat untuk menjadikan peringatan Isra Miraj sebagai persiapan dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
"Mari memaknai Isra Miraj sebagai momentum agar kita bisa lebih dekat dan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT. Terlebih sebentar lagi umat Muslim akan memasuki bulan Suci Ramadhan," kata Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat.
Nasaruddin mengatakan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. membawa pesan tentang perintah shalat. Peristiwa Isra Miraj penting dijadikan sebagai pangkalan pendaratan untuk menjemput Ramadhan.
Ia berharap peristiwa Isra Miraj makin meningkatkan keimanan umat Islam dan menguatkan kedekatan mereka terhadap ajaran agamanya.
"Kami meyakini, semakin dekat umat itu kepada ajaran agamanya maka semakin berkualitas bangsa dan anak manusianya," kata Menag Nasaruddin Umar.
Menurut dia, semakin berjarak antara umat dengan ajarannya, maka patologi sosial akan bermunculan.
"Mudah-mudahan Isra Miraj ini akan lebih melengketkan ajaran agama dengan para pemeluknya," katanya.
Ketua Dewan Pembina The Habibie Center, Ilham Akbar Habibie, mengemukakan konsep relasi antara keimanan dan pengetahuan dalam peristiwa Isra Miraj.
"Relasi Imtaq dan Iptek menjadi elemen fundamental dalam membangun spiritualitas individu dan peradaban manusia," kata Ilham Akbar Habibie.
Menurutnya, relasi Imtaq dan Iptek terimplementasikan dalam perintah peristiwa Isra dan Miraj. Seperti, ibadah shalat lima waktu yang dijalankan setiap hari sebagai estafet aktivitas jasmani dan rohani melahirkan energi Ilahi yang berdampak signifikan terhadap dirinya sendiri, masyarakat, dan peradaban.
Ilham Habibie menyampaikan bahwa pengalaman seseorang dalam menjalankan ibadah shalat bersifat unik. Meskipun gerakan dan bacaan shalat seragam, pemaknaan setiap individu terhadap ibadah ini berbeda-beda.
Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang, pemahaman, dan tujuan yang dimiliki masing-masing orang.
"Ada yang memandang shalat sebagai kewajiban semata untuk menghindari neraka, sementara yang lain melaksanakannya demi membangun citra diri," kata dia.
Ilham Akbar Habibie berharap ketika shalat dilaksanakan secara baik dan khusyuk tentu memiliki peran penting dalam membangun peradaban sebuah negara di masa akan datang.
"Jika kita ingin menatap optimisme tercapainya Indonesia Emas di tahun 2045, maka lihatlah kualitas shalat generasi muda Indonesia di masa kini. Mari kita semua berbenah diri mempersiapkan generasi mendatang dengan asupan Imtaq dan Iptek," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025