Denpasar (ANTARA) - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta kepada para kader PDIP untuk bersikap solid dan selalu mematuhi keputusan partai, saat menyampaikan pengarahan dalam bimbingan teknis (Bimtek) anggota legislatif Fraksi PDIP di Denpasar, Bali, Rabu.
Menurut dia, disiplin organisasi dan gotong royong di tubuh partai merupakan hal yang penting untuk diterapkan. Jangan sampai, kata dia, kader PDIP terjebak pada kepentingan pribadi yang dapat melemahkan kekuatan kolektif.
"Partai ini harus makin besar, jangan malah mengecil. Kalian harus merasa sebagai satu keluarga, harus bergotong-royong. Kalau bergotong royong begitu, rakyat akan ikut bersama kita,” kata Megawati.
Sebagai orang partai politik, Presiden Ke-5 Republik Indonesia itu menegaskan bahwa perjuangan tidak akan pernah berhenti selama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdiri.
“Ini amanat besar, bukan hanya kepada saya pribadi tetapi untuk seluruh jajaran partai," katanya.
Dia pun meminta soliditas kader di semua tingkatan dan mengajak seluruh anggota legislatif PDIP untuk terus turun ke masyarakat. Mengutip ajaran Bung Karno, menurut dia, partai politik adalah tiang negara yang harus dijaga agar tetap kokoh.
“Kalau tiangnya rapuh, negara bisa runtuh. Kita pernah dijajah 3,5 abad, apa kita mau dijajah lagi? Jangan! Karena penjajahan itu sakit sekali,” kata dia.
Adapun Bimtek Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota Fraksi PDIP itu digelar di The Meru & Bali Beach Convention Center, Sanur, Denpasar. Selain pengarahan dari pimpinan partai, peserta juga menerima pembekalan penguatan peran fraksi di lembaga legislatif, evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan APBD 2025, serta strategi komunikasi politik di daerah.
Baca juga: Prananda rangkul Puan usai sambut Megawati pada Bimtek PDIP di Bali
Baca juga: Megawati Soekarnoputri tiba di Sanur hadiri bimtek PDIP
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.