Mahasiswa FTUI raih emas ajang Bioinformatics and Synthetic Biology

2 hours ago 1
Kami terus mendorong pengembangan riset berbasis sains dan teknologi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat

Depok (ANTARA) - Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang tergabung dalam Tim Gajah Kuning berhasil meraih tiga medali emas sekaligus pada ajang Bioinformatics and Synthetic Biology Competition (BIOS) 2025 yang diselenggarakan oleh Synbio Indonesia.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kemas Ridwan Kurniawan di Depok, Minggu menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut.

“Prestasi ini mencerminkan kapasitas mahasiswa FTUI dalam menghasilkan riset inovatif yang relevan dengan isu kesehatan global. Kami terus mendorong pengembangan riset berbasis sains dan teknologi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.

Capaian Tim Gajah Kuning pada BIOS 2025 ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sivitas akademika FTUI untuk terus berprestasi, memperkuat kolaborasi lintas disiplin, serta mengharumkan nama Universitas Indonesia di tingkat nasional maupun internasional.

Baca juga: Tim Ekspedisi Patriot UI rekomendasikan model kelembagaan ekonomi

Tim Gajah Kuning terdiri atas Nayaka Magani Bibisana (Teknik Biomedik 2024), Arsha Permana Haryoko (Teknik Elektro 2024), Muhammad Nafis Yusa’ (Teknik Elektro 2024), dan Raynor Yudha Akbar (Teknik Elektro 2024).

Dalam kompetisi ini, tim tersebut meraih Gold Medal BIOS 2025, Gold Medal, Best Bioinformatics Project, serta Gold Medal, Best Website, mengungguli puluhan tim dari berbagai institusi.

BIOS 2025 merupakan kompetisi tahunan di bidang bioinformatika dan biologi sintetik yang telah diselenggarakan sejak 2020. Rangkaian kompetisi berlangsung pada 31 Juli–29 November 2025 dan diikuti oleh sekitar 200 peserta dari berbagai latar belakang keilmuan.

Babak final kompetisi ini diselenggarakan dalam rangkaian Synbiotechfest 2025 yang berlangsung di Multipurpose Hall CRCS, Bandung, dengan menghadirkan akademisi, peneliti, serta pelaku industri bioteknologi nasional.

Pada ajang ini, Tim Gajah Kuning mengusung proyek berjudul “Targeting Neurobiological Pathways To Prevent Suicide: In Silico Study of Indonesia’s Plants As MMPs Inhibitors to Restore Blood-Brain Barrier Integrity”.

Baca juga: UI hadirkan bantuan fasilitas air bersih dan pangan di Aceh Tamiang

Proyek tersebut mengeksplorasi potensi senyawa alami dari tanaman Indonesia melalui pendekatan bioinformatika untuk mencegah kebocoran blood–brain barrier (BBB) yang berkaitan dengan overekspresi matrix metalloproteinase (MMP), menggunakan analisis in silico seperti molecular docking dan molecular dynamics.

Nayaka Magani Bibisana menjelaskan bahwa ide riset ini berangkat dari temuan ilmiah terbaru di bidang neurobiologi.

"Kami mengangkat riset terkini terkait kebocoran blood–brain barrier sebagai pendekatan baru dalam memahami perilaku bunuh diri. Melalui metode bioinformatika, kami berupaya memanfaatkan kekayaan biodiversitas Indonesia untuk menemukan kandidat senyawa alami yang berpotensi mencegah kondisi tersebut,” ujarnya.

Keberhasilan Tim Gajah Kuning tidak terlepas dari bimbingan Dr Rizal Azis, dan Dr Adhityo Wicaksono yang secara intensif mendampingi tim selama proses kompetisi.

Baca juga: UI dan 13 perguruan tinggi kuatkan pendidikan tinggi dengan Bappenas

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |