Mahasiswa Aceh galang donasi untuk berunjuk rasa di depan gedung DPRA

3 weeks ago 13

Banda Aceh (ANTARA) - Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Aceh mengatasnamakan Aliansi Rakyat Aceh menggalang donasi sebagai dukungan untuk melaksanakan aksi demonstrasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

"Kegiatan hari ini sebenarnya terkait open donasi untuk melakukan aksi. Rencananya kita laksanakan hari Senin (1/9)," kata salah seorang peserta aksi, Habibi saat ditemui di depan kantor DPRA, di Banda Aceh, Sabtu.

Pantauan ANTARA, para mahasiswa duduk tepat di depan pagar gedung utama DPRA menunggu bantuan sukarelawan dari masyarakat. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan posko donasi aksi dan rakyat bantu rakyat.

Habibi menyebutkan Aliansi Rakyat Aceh ini berdasarkan hasil rapat mereka semalam, turut terlibat banyak komunitas, mulai dari ojol, masyarakat, mahasiswa, pemuda, OKP, dan organisasi lainnya.

Dia mengatakan open donasi ini dilaksanakan sebagai bentuk kolektif masyarakat atas keresahan yang dirasakan dari kebijakan pemerintah, represifitas aparat, serta DPR yang mengeluarkan statement membodohkan masyarakat.

"Untuk donasi yang terkumpul bakal kita gunakan untuk melaksanakan aksi. Kami menerima donasi dalam bentuk apapun, baik itu uang, aqua (air mineral), makanan, dan lain-lain," ujarnya.

Baca juga: Asosiasi ojol di Palembang kumpulkan donasi untuk Alm Affan

Dalam aksi hari Senin nanti, kata dia dia, mereka membawakan sejumlah tuntutan, di antaranya reformasi DPR, Polri, penuntasan seluruh pelanggaran HAM di Indonesia hingga pengusutan pelanggaran oleh perusahaan di Aceh.

Habibi menuturkan, sejak dibuka posko donasi siang ini, pihaknya sudah menerima sejumlah sumbangan dana dari masyarakat, hingga bantuan air mineral.

"Untuk target massa kita belum bisa memperkirakan, karena kita tidak tahu siapa yang akan datang, siapa yang akan bergabung, karena kita melebur atas nama rakyat," kata Habibi.

Sebagai informasi, aksi di Aceh tidak dalam skala besar, dan terlihat santun pada beberapa waktu lalu di depan Mapolda Aceh. Bahkan, persatuan ojol berencana melaksanakan shalat ghaib dan doa bersama untuk rekannya yang meninggal di Jakarta dua hari lalu.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah juga telah mengimbau masyarakat Aceh untuk tetap tenang dan tidak perlu ikut-ikutan demo yang bersifat anarkis seperti yang terjadi di Jakarta dan provinsi lainnya.

Pemerintah, kata dia, tidak melarang masyarakat menyampaikan aspirasi, tetapi disampaikan dengan cara-cara yang aman dan damai serta sesuai ketentuan berlaku. Apalagi, Aceh merupakan provinsi yang menerapkan syariat Islam.

"Kalaupun ingin berunjuk rasa harus dengan cara aman damai, tidak perlu anarkis atau kasar," kata Fadhlullah.

Baca juga: Komnas HAM kawal kasus driver ojol meninggal terlindas mobil Brimob

Baca juga: 16 ormas Islam sepakat bantu Prabowo ajak masyarakat lebih tenang

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |