Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menilai kondisi perbankan di Indonesia jelang pertengahan 2025 mengalami perkembangan signifikan ketimbang sepanjang periode 2024.
"Kami sampai Desember 2024 sempat mengkhawatirkan karena tiba-tiba ada pemburukan likuiditas. Tetapi, memasuki Januari hingga April 2025 sudah ada perbaikan signifikan," kata Purbaya seusai menghadiri kuliah umum di Auditoriun Universitas Brawijaya di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Bahkan, kata dia, pada akhir 2024 sampai menyiapkan uang tunai senilai Rp15 triliun sebagai persiapan memberi intervensi pada perusahaan perbankan yang mengalami permasalahan pendanaan.
"Tetapi sekarang sudah stabil, uang saya kurangi. Mungkin saat ini sekitar Rp1 triliun-Rp2 triliun untuk memenuhi kebutuhan operasional, likuidasi bank kecil maupun bank perekonomian rakyat (BPR) kalau ada (bangkrut), itu lebih dari cukup," ujarnya.
Menurut dia, salah satu faktor yang menyebabkan perbaikan pada kondisi perbankan tahun ini karena sudah berjalannya seluruh kebijakan dari pemerintah, setelah sempat mengalami masa transisi kepemimpinan.
Pemerintah disebutnya mampu merumuskan berbagai kebijakan dan program yang memberikan dampak pada percepatan perputaran perekonomian.
"Sudah mampu diatasi oleh pemerintah, sekarang uang mengalir ke sistem sehingga ekonomi bergeliat. Tentunya itu memperbaiki likuiditas dan kondisi perbankan," ucap dia.
Selain itu, kata dia, progres perkembangan perbankan di Indonesia yang bergerak positif juga bisa dilihat dari minimnya BPR yang mengalami persoalan pembiayaan.
Dari catatan LPS, hingga Mei 2025 baru ada satu BPR yang mengalami kendala dalam hal pembiayaan.
"Setiap tahun ada yang jatuh, dalam keadaan normal biasanya 6-7 BPR. Tapi sampai Mei 2025 baru satu BPR, itu pun kecil. Jadi kondisinya tidak buruk," ucap dia.
Kendati demikian, Purbaya menyatakan pihaknya tetap menyiapkan pola mitigasi untuk menghadapi segala dinamika yang potensial muncul.
"Kami selalu balance antara aset dengan investasi, karena jangan sampai ada bank jatuh tapi kami tidak punya cash dan itu akan menyusahkan," tuturnya.
Baca juga: LPS-Unair sepakat lanjutkan kerja sama bidang pendidikan
Baca juga: Pansel tetapkan 5 calon Wakil Ketua DK LPS lulus seleksi tahap II
Baca juga: Ketua LPS: Program pengembangan IT untuk BPR sudah disetujui DPR
Baca juga: Panitia seleksi umumkan 18 nama calon wakil ketua DK LPS
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025