Dinkes Mataram gencarkan Germas antisipasi penyakit tidak menular

1 hour ago 1
Kini PTM justru terjadi pada orang dewasa bahkan mulai dari anak-anak remaja

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, terus menggencarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai salah satu upaya antisipasi penyakit tidak menular (PTM).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Kamis, mengatakan, penyakit PTM sebelumnya hanya menyerang orang tua, tapi sekarang ini sudah beralih kepada usia produktif.

"Kini PTM justru terjadi pada orang dewasa bahkan mulai dari anak-anak remaja," katanya.

Kondisi itu terjadi karena perubahan gaya hidup dan pola konsumsi menjadi faktor utama yang memicu penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes, yang sering kali disebut sebagai silent killer (pembunuh diam-diam).

Baca juga: Kemenkes-Anggota DPR Ravindra Airlangga sosialisasikan Germas di Bogor

Banyak orang tidak menyadari dirinya mengidap hipertensi atau kolesterol karena jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

PTM merupakan penyakit yang sangat berkaitan dengan pola dan gaya hidup modern, salah satu penyebabnya adalah pola konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti penggunaan bahan-bahan tidak organik dan pengawet.

"Karena itu, tren pergeseran PTM dari orang tua ke kelompok usia produktif dan remaja, kini menjadi perhatian serius salah satunya dengan menggencarkan Germas," katanya.

Program itu menjadi salah satu upaya bagaimana pola gizi itu harus seimbang dan membiasakan untuk bergerak atau berolahraga.

Baca juga: Jaksel ingatkan warga agar hidup bersih dan makan makanan bergizi

Selain itu, Dinkes Kota Mataram juga mulai melakukan intervensi di sekolah-sekolah dengan program kantin sehat, bertujuan bukan hanya memastikan makanan aman dari bahan berbahaya seperti boraks, tetapi juga mengendalikan kandungan gizi seperti gula dan lemak yang tinggi.

"Kandungan-kandungan itulah yang harus kita waspadai agar anak-anak bisa tumbuh sehat dan pintar serta terhindar dari PTM," katanya.

Di sisi lain, lanjutnya, kebiasaan masyarakat sekarang kurang aktif secara fisik sebab pekerjaan di kantor dan kegiatan santai seperti rebahan sambil scroll media sosial membuat banyak orang kekurangan aktivitas fisik.

"Pola hidup sehat itu mulai dari berolahraga, tidak mesti olahraga yang memang berat tapi olahraga yang rutin keseharian yang penting bergerak," katanya.

Baca juga: Ahli sarankan makan bergizi gratis akomodasi program yang sudah ada

Olahraga yang paling ringan dan mudah dilakukan adalah jalan sehat atau jogging karena secara teori untuk menjaga kesehatan, seseorang harus berolahraga setidaknya 150 menit per minggu.

"Kalau dilakukan 30 menit sehari, itu membutuhkan lima hari dalam seminggu," katanya.

Selain pola makan dan aktivitas fisik, lanjutnya, istirahat yang cukup juga menjadi kunci upaya pencegahan PTM karena itu tidur malam 6-8 jam sehari sangat penting.

"Bahkan ada penelitian yang mengatakan kalau anda pilihannya kurang tidur atau rajin olahraga, yang berisiko orang kurang tidur. Walaupun dia rajin olahraga tapi dia kurang tidur itu sangat berisiko," katanya.

Baca juga: KAO Indonesia gelar Edukasi Anak KAO dukung Gerakan Sekolah Sehat

Pewarta: Nirkomala
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |