Jakarta (ANTARA) - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menjajaki potensi pembiayaan eksplorasi panas bumi di Wapsalit, Maluku dan Toka Tindung, Sulawesi Utara dengan menggandeng PT Ormat Geothermal Indonesia.
“Selain mendukung keberlanjutan lingkungan, transisi ini juga membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dengan visi ini, Indonesia diarahkan menjadi negara maju yang mandiri secara energi dan ramah lingkungan,” kata Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Reynaldi Hermansjah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Penjajakan awal opsi pendanaan pada tahapan eksplorasi ini, dilakukan melalui fasilitas Geothermal Resource Risk Mitigation Program (GREM), yang bekerja sama dengan World Bank.
Fasilitas GREM merupakan fasilitas pembiayaan eksplorasi dengan fitur de-risking di mana Perseroan serta Bank Dunia menyediakan pembiayaan di fase yang paling berisiko dari proyek panas bumi.
Skema GREM ini memungkinkan adanya risk-sharing antara pengembang dan lembaga pembiayaan pada kondisi adanya risiko eksplorasi maupun risiko politik dalam melakukan kegiatan eksplorasi.
Menurut Reynaldi, PT SMI menjadi satu-satunya lembaga pembiayaan yang menyediakan fasilitas pembiayaan terintegrasi dari tahapan survei awal, eksplorasi, hingga pengembangan/ekspansi.
Sementara PT Ormat Geothermal Indonesia, yang merupakan bagian dari perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Ormat Technologies, Inc., memiliki pengalaman selama lebih dari 60 tahun di bidang pengembangan energi terbarukan.
Direktur Utama PT Ormat Dion Murdiono menyampaikan pihaknya meyakini Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin energi terbarukan di Asia Tenggara.
“Melalui kolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), kami mendukung penuh agenda pemerintah dalam mendorong investasi hijau dan pembangunan infrastruktur energi yang ramah lingkungan melalui teknologi dan kapabilitas yang kami miliki,” ujarnya.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh mitigasi risiko eksplorasi panas bumi, yang dapat dilakukan melalui kolaborasi antara Pemerintah, lembaga pembiayaan, donor, dan badan usaha.
Pengembangan energi terbarukan merupakan bagian dari Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam cita keempat, yaitu mewujudkan ekonomi yang berdikari dengan memperkuat sektor-sektor strategis seperti energi, pangan, dan industri nasional.
“Melalui pembiayaan infrastruktur berkelanjutan, kami berkomitmen mempercepat transisi menuju energi terbarukan yang termasuk ke dalam gagasan penting pada Asta Cita Pemerintah,” tutur Reynaldi.
Baca juga: PT SMI dan IIX hadirkan obligasi ramah gender lewat SDG Indonesia One
Baca juga: Portofolio pembiayaan hijau PT SMI capai 20,4 persen per Juni 2025
Baca juga: Perkuat tata kelola, PT SMI perpanjang kerja sama dengan Jamdatun
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.