Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah X yang meliputi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan Provinsi Jambi menyarankan dan mengajukan penambahan kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Tahun Anggaran 2025 lewat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
"Pada 2024 kami menerima 3.689, namun pada 2025 kuota KIP Kuliah untuk LLDikti X turun menjadi 1.621 orang," kata Kepala LLDikti Wilayah X Afdalisma di Kota Padang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Afdalisma saat menerima kunjungan kerja Komisi X yang salah satunya membidangi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Baca juga: Wilayah Kalimantan dapatkan kuota KIP Kuliah 1.758 mahasiswa
Pada kesempatan itu, Afdalisma menyuarakan agar Komisi X membantu dan mengupayakan agar ada penambahan kuota KIP Kuliah 2025. Sebab, hampir semua perguruan tinggi swasta di Provinsi Sumbar maupun Jambi sangat membutuhkan bantuan tersebut.
"Jumlah kuota yang sudah didistribusikan masih jauh dari harapan sehingga diperlukan penambahan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa," kata dia.
Sementara itu, Panitia Kerja (Panja) Pendidikan Tinggi Kementerian dan Lembaga (PTKL) Komisi X DPR RI Kurniasih Mufidayati mengatakan pemerintah bersama legislatif masih mencari solusi terbaik persoalan akses dan pembiayaan pendidikan tinggi.
Baca juga: ULM sediakan kuota KIP Kuliah 1.200 orang
Komisi X juga sedang mencarikan solusi yang tepat termasuk mengkaji distribusi KIP Kuliah agar bisa mengakomodasi kebutuhan perguruan tinggi yang betul-betul membutuhkan.
"Distribusi KIP Kuliah perlu dikaji agar semua perguruan tinggi mendapatkan hak dan kualitas yang sama," ujar Mufidayati.
Senada dengan itu, anggota Komisi X lainnya, Muslimin Bando menyarankan agar kementerian terkait memberikan skala prioritas kepada perguruan tinggi yang lebih membutuhkan kuota KIP Kuliah.
"KIP Kuliah sebaiknya difokuskan ke perguruan tinggi yang lebih membutuhkan," saran dia.
Baca juga: LLDIKTI Wilayah X : Kuota beasiswa KIP-Kuliah meningkat jadi 7.500
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
