Jakarta (ANTARA) - Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) berharap Polri dan TNI tetap bersinergi pasca-insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI yang menyebabkan tiga polisi gugur di Way Kanan, Lampung.
“Kami melihat ini ujian yang sangat berat. Kami meminta seluruh jajaran Polri dan TNI tetap solid dan menjaga sinergitas di lapangan dalam melayani masyarakat,” kata Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menurut Edi, penembakan yang terjadi pada Senin (17/3) tersebut perlu diusut tuntas. Dia meminta Polda Lampung, Pomdam Sriwijaya, dan Danrem 043/Garuda Hitam (Gatam) melakukan proses hukum kepada pelaku penembakan secara tegas dan transparan.
“Kami yakin kasus penembakan terhadap tiga anggota Polri ini akan diproses secara hukum dan dilakukan secara transparan,” kata Edi yang juga mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Baca juga: Legislator: Penembakan di Lampung jadi PR pimpinan TNI disiplinkan anggota
Terlepas dari itu, Edi meminta seluruh jajaran Polri dan TNI untuk meningkatkan sinergitas di lapangan dan melayani masyarakat sebaik-baiknya.
Tiga personel Polri gugur dalam tugas saat menggerebek lokasi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, Senin (17/3). Ketiga korban, antara lain, AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta.
Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika di Bandarlampung, Selasa (18/3), menjelaskan, peristiwa bermula dari upaya pembubaran sabung ayam di wilayah Way Kanan. Saat hendak mundur setelah pembubaran, terjadi beberapa kali letusan senjata yang mengakibatkan gugurnya tiga anggota Polri.
Berdasarkan hasil autopsi oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Lampung, ditemukan lubang bekas peluru di dada kanan AKP (Anumerta) Lusiyanto dengan arah tembakan dari depan dan proyektil peluru ditemukan di rongga dada sebelah kiri.
Baca juga: Anggota DPR: Kasus penembakan polisi di Lampung jadi momentum perbaikan
Hasil autopsi dari Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, terdapat lubang bekas peluru di mata sebelah kiri dengan arah tembakan dari depan. Adapun, proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala.
Sementara itu, untuk hasil autopsi Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta, terdapat lubang bekas peluru di sisi kiri bibir menembus rongga mulut. Proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala bagian belakang dan tenggorokan.
Penembakan diduga dilakukan oleh oknum TNI. Danrem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah di Bandarlampung, Selasa (18/3), menegaskan, proses hukum akan dilakukan sesuai aturan apabila terdapat indikasi dan pelanggaran dalam insiden tersebut.
Selain itu, Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya sedang melakukan investigasi bersama guna mencari fakta dan mengidentifikasi pelaku.
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025