Laba industri China naik 0,8 persen pada kuartal pertama 2025

3 days ago 9

Beijing (ANTARA) - Laba gabungan perusahaan-perusahaan industri utama di China naik 0,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal pertama (Q1) 2025, berlawanan dengan penurunan 3,3 persen pada 2024, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Minggu (27/4).

Menurut pakar statistik NBS Yu Weining, pertumbuhan itu mengakhiri penurunan laba yang telah berlangsung sejak Q3 tahun lalu.

Perusahaan-perusahaan industri dengan pendapatan bisnis utama tahunan minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.309) membukukan laba gabungan sebesar 1,51 triliun yuan selama Q1.

"Meskipun lingkungan eksternal menjadi lebih kompleks dan buruk dengan meningkatnya ketidakstabilan dan ketidakpastian, efek dari kebijakan makro China terus muncul sejak awal tahun," kata Yu.

Pakar statistik tersebut mengatakan kebijakan tambahan dan kebijakan yang sudah ada telah bekerja sama untuk mendorong awal yang kuat bagi ekonomi industri.

Laba meningkat di hampir 60 persen sektor industri utama China selama periode tersebut, dengan 24 dari 41 kategori industri utama mencatat pertumbuhan laba tahunan.

Sektor manufaktur menunjukkan peningkatan yang luar biasa, dengan laba naik 7,6 persen (yoy) pada periode Januari-Maret, meningkat 2,8 persen dibandingkan periode Januari-Februari.

Manufaktur peralatan menjadi pendorong utama pertumbuhan laba. Pada Q1, laba industri manufaktur peralatan naik 6,4 persen (yoy) atau 1 poin persentase lebih tinggi dari Januari-Februari.

Laba dari industri tersebut menyumbang 32 persen dari total laba perusahaan industri utama, yang berkontribusi terhadap peningkatan laba secara keseluruhan sebesar 2 poin persentase.

Selain itu, pembaruan peralatan skala besar dan skema tukar tambah barang konsumen di China juga telah meningkatkan laba industri.

Secara spesifik, keuntungan produsen peralatan untuk penggunaan khusus dan produsen peralatan dengan penggunaan umum meningkat masing-masing sebesar 14,2 persen dan 9,5 persen (yoy). Keuntungan untuk produsen perangkat pintar yang dapat dikenakan (wearable) dan produsen moped melonjak masing-masing sebesar 78,8 persen dan 65,8 persen.

Selama Q1, pendapatan bisnis gabungan dari perusahaan-perusahaan industri besar di China tumbuh 3,4 persen (yoy) atau 0,6 poin persentase lebih tinggi dari dua bulan pertama.

Yu menyatakan China akan terus menyempurnakan implementasi detil dari kebijakan yang ada dan kebijakan tambahan untuk sepenuhnya melepaskan potensi kebijakan dan mendorong pengembangan perusahaan industri.

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |