KPAI: Prioritaskan CKG anak disabilitas, perlu treatment khusus

3 hours ago 3
Harus ada penyediaan untuk anak disabilitas, treatment-nya kan beda, bayangkan ada mereka yang kesulitan berbicara, mendengar...

Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan pelayanan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak penyandang disabilitas harus lebih diprioritaskan pemerintah.

"Tentu dalam hal ini kami akan terus mengawasinya karena mereka patut menjadi prioritas," kata Anggota KPAI Diyah Puspitarini di Jakarta, Rabu.

Diyah menjelaskan bahwa mengerahkan tim pendamping sehingga anak penyandang disabilitas bisa merasakan manfaat CKG menjadi salah satu bentuk prioritas yang dimaksud KPAI.

Tim pendamping itu tidak hanya menyosialisasikan bagaimana anak penyandang disabilitas terdaftar sebagai peserta Program CKG di satuan layanan kesehatan, tetapi KPAI meminta mereka juga bertugas untuk merekapitulasi riwayat penyakit, keluhan kesehatan, hingga resep obat untuk penindakan setelah di kesehatannya diperiksa.

Menurut dia, hal tersebut butuh diprioritaskan sebagaimana temuan tim KPAI yang mendapati mayoritas anak-anak penyandang disabilitas belum mendapatkan pelayanan yang benar-benar mereka butuhkan, terlebih yang berada di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS).

"Harus ada penyediaan untuk anak disabilitas, treatment-nya kan beda, bayangkan ada mereka yang kesulitan berbicara, mendengar, kalau tidak didampingi atau ada tim pendamping khusus ya, bagaimana CKG bisa tepat sasaran setelahnya. Ya di sisi lain, jangan sampai nanti ada pihak atau kelompok yang mendiskriminasi mereka," ucapnya.

Meski tidak menjelaskan secara rinci, Diyah juga mengingatkan lembaga terkait untuk segera menyelesaikan kepesertaan BPJS Kesehatan bagi penyandang disabilitas yang masih belum menjangkau seluruh kelompok tersebut yang berjumlah 8,5 persen dari total populasi.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menggelar pelaksanaan Program CKG perdana Senin (10/2) untuk anak 0-6 tahun dan orang dewasa hingga masyarakat lanjut usia (lansia) di puskesmas seluruh Indonesia. Adapun setiap ouskesmas melayani pengecekan kesehatan dengan kuota sebanyak 30 orang.

Kemudian untuk Program CKG bagi anak-anak usia sekolah dan remaja direncanakan Kemenkes dimulai pada Juli 2025.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |